Alderfer - ERG Theory
Alderfer memodifikasi teori Maslow menjadi tiga kategori kebutuhan: kebutuhan eksistensi (existence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).
Kritik:
a. Meski lebih fleksibel daripada Maslow, teori ini tetap tidak menyentuh aspek refleksi diri dan tidak menawarkan alat untuk navigasi sosial.
b. Kurang menjelaskan bagaimana individu menyeimbangkan berbagai kebutuhan ini di bawah tekanan sosial atau hambatan internal.
Kesenjangan Penelitian
Meskipun teori-teori di atas memberikan kontribusi besar dalam memahami motivasi manusia, terdapat beberapa kesenjangan penting yang belum terjawab:
Kurangnya Integrasi Faktor Internal dan Eksternal
a. Sebagian besar teori berfokus pada salah satu aspek motivasi (internal atau eksternal) tanpa menyatukan keduanya dalam satu kerangka yang koheren.
b. Misalnya, Maslow dan Bandura menitikberatkan faktor internal, sementara Covey dan McClelland lebih cenderung menyoroti nilai dan pengaruh eksternal. Namun, tidak ada pendekatan yang menghubungkan keduanya secara eksplisit.Pengabaian Refleksi Diri sebagai Elemen Kunci
Refleksi diri jarang dibahas dalam teori-teori ini sebagai mekanisme untuk mengevaluasi dan memperbaiki tindakan, padahal refleksi diri adalah komponen penting untuk pengendalian diri dan pengambilan keputusan yang lebih baik.Minimnya Penekanan pada Navigasi Sosial
Teori-teori ini kurang memperhatikan peran navigasi sosial, yaitu kemampuan individu untuk memahami, beradaptasi, dan memanfaatkan lingkungan sosialnya. Padahal, faktor sosial sering kali menjadi penghambat atau pendorong yang signifikan dalam pencapaian pribadi.Pendekatan yang Kurang Fleksibel
Sebagian besar teori cenderung statis atau linear, sehingga sulit diaplikasikan dalam konteks yang dinamis, seperti perubahan karier, hubungan interpersonal, atau kondisi sosial-politik.Keterbatasan Alat Praktis untuk Aplikasi di Dunia Nyata
Meskipun teori-teori ini memberikan wawasan teoretis, sebagian besar tidak menawarkan alat yang dapat diukur atau diterapkan secara praktis untuk mengevaluasi motivasi, kapasitas, atau pencapaian individu dalam situasi nyata.
Kesenjangan-kesenjangan ini menunjukkan perlunya model baru yang dapat mengintegrasikan motivasi internal, kapasitas pribadi, refleksi diri, dan navigasi sosial. Four-Pedal Model bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mengembangkan pendekatan yang lebih holistik, fleksibel, dan aplikatif dalam memahami dinamika motivasi dan pencapaian individu.
3. Theoretical Framework: Three-Pedal and Navigation System Model
Penjelasan Model