Secara keseluruhan, model ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teori-teori psikologi motivasi dan pengembangan diri, dengan menawarkan pendekatan yang lebih praktis dan berbasis pada dinamika internal dan eksternal yang saling berinteraksi.
7. Limitations and Future Research
Keterbatasan:
1. Kompleksitas Model dalam Implementasi: Four-Pedal Model, meskipun menawarkan pendekatan yang holistik, memiliki kompleksitas yang dapat membuat implementasinya menjadi tantangan. Masing-masing elemen dalam model ini berinteraksi dengan cara yang dinamis dan memerlukan pemahaman yang mendalam untuk dapat diimplementasikan secara efektif. Dalam praktik, mengukur dan menilai keempat komponen (self-motivation, self-efficacy, self-reflection, dan social navigation) secara terpisah dan sekaligus memperhitungkan dampaknya satu sama lain bisa menjadi tugas yang rumit, terutama di lingkungan yang tidak mendukung.
Contoh konkret adalah saat model ini diterapkan dalam pelatihan SDM atau pendidikan, pengukuran secara simultan dari motivasi internal, keyakinan diri, kemampuan refleksi diri, dan dinamika sosial memerlukan alat penilaian yang sangat presisi dan waktu yang cukup untuk mengamati dan mengevaluasi dampaknya. Dalam situasi nyata, individu juga mungkin kesulitan dalam menyusun atau menyeimbangkan keempat elemen ini, yang bisa menyebabkan distorsi dalam hasil implementasi.
2. Variabilitas Individu yang Mungkin Sulit Dikuantifikasi: Meskipun model ini berusaha untuk menyediakan kerangka kerja universal yang bisa diterapkan pada banyak individu, kenyataannya, setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam merespon dan mengembangkan masing-masing elemen model. Variabilitas pribadi, seperti latar belakang budaya, pengalaman hidup, kepribadian, dan keadaan sosial, dapat memengaruhi cara individu menanggapi atau mengembangkan keempat elemen ini.
Salah satu tantangan besar dalam penelitian lebih lanjut adalah bagaimana mengukur dan memperhitungkan faktor-faktor variabilitas ini secara efektif. Misalnya, apa yang mendorong seseorang untuk memotivasi dirinya mungkin berbeda dengan orang lain, dan ini bisa berhubungan dengan pengalaman atau keyakinan pribadi mereka yang sulit untuk dikuantifikasi dalam kerangka kerja ini.
3. Hubungan Linieritas dan Tidak Sensitif Waktu: Salah satu keterbatasan yang signifikan dalam model ini adalah anggapan bahwa hubungan antara elemen-elemen dalam model bersifat linier. Pada kenyataannya, hubungan antara self-motivation, self-efficacy, self-reflection, dan social navigation mungkin tidak selalu linier atau dapat diprediksi secara langsung. Misalnya, perubahan dalam satu elemen bisa mempengaruhi beberapa elemen lain secara simultan dan dengan dampak yang tidak selalu mudah diprediksi.
Selain itu, model ini tidak secara eksplisit mempertimbangkan faktor waktu. Dalam konteks dunia nyata, motivasi dan kemampuan diri individu cenderung berubah seiring waktu, baik karena faktor eksternal (seperti perubahan sosial atau ekonomi) maupun faktor internal (seperti perkembangan pribadi atau perubahan kondisi emosional). Tanpa sensitivitas terhadap waktu dan ketidaklinieran ini, prediksi model terhadap pencapaian individu mungkin tidak sepenuhnya akurat atau dapat diandalkan dalam jangka panjang.
Arahan Penelitian Lanjutan:
1. Mengembangkan Instrumen Penilaian yang Lebih Presisi: Untuk mengatasi keterbatasan dalam implementasi model dan mengukur keempat komponen secara lebih akurat, penelitian selanjutnya perlu berfokus pada pengembangan instrumen penilaian yang lebih presisi. Instrumen ini bisa berupa kuesioner atau skala yang lebih terperinci dan dapat menangkap perbedaan individu dalam setiap komponen model, termasuk pengukuran yang lebih akurat terhadap self-motivation, self-efficacy, self-reflection, dan social navigation. Instrumen tersebut harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi variasi individu, tetapi tetap memberikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan.