Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Model Tiga Pedal dan Sistem Navigasi Bagi Pencapaian Diri

12 Januari 2025   07:34 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandura mengembangkan konsep efikasi diri yang penting untuk menjelaskan bagaimana keyakinan pribadi mendorong tindakan, tetapi kurang menekankan pentingnya pengelolaan refleksi diri atau bagaimana faktor sosial memengaruhi efikasi tersebut.

  • Covey menawarkan kebiasaan efektif yang bersifat aplikatif, tetapi tidak menyediakan kerangka untuk menjelaskan peran sinergi antara refleksi diri, kapasitas teknis, dan dukungan sosial dalam mendorong keberhasilan.

  • Ketiga pendekatan ini memberikan wawasan berharga, tetapi belum sepenuhnya menjawab pertanyaan: Bagaimana motivasi, kapasitas, kendali diri, dan faktor sosial dapat saling terkait untuk menghasilkan keberhasilan yang seimbang dan berkelanjutan? Oleh karena itu, diperlukan model holistik yang mampu menjelaskan hubungan kompleks antara faktor-faktor internal dan eksternal tersebut.

    Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Four-Pedal Model sebagai kerangka baru yang menyatukan elemen internal dan eksternal dalam pengelolaan pencapaian pribadi. Model ini menggunakan analogi kendaraan dengan tiga pedal utama---motivasi diri (akselerator), efikasi diri (kopling), refleksi diri (rem)---dan satu sistem navigasi sosial untuk memastikan arah yang benar.

    Tujuan utama dari pengembangan model ini adalah:

    1. Mengintegrasikan Elemen Internal dan Eksternal: Menyatukan dorongan motivasi, kapasitas teknis, kemampuan refleksi, dan interaksi sosial ke dalam satu kerangka kerja yang saling melengkapi.

    2. Mengatasi Keterbatasan Model Sebelumnya: Menyempurnakan konsep-konsep dari teori klasik dengan menambahkan dimensi refleksi diri dan navigasi sosial sebagai elemen yang sering diabaikan.

    3. Memberikan Alat Praktis: Menghasilkan kerangka kerja yang dapat diukur dan diterapkan dalam berbagai konteks, seperti karier, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia.

    Signifikansi

    1. Relevansi bagi Penelitian Psikologi
     Model ini menawarkan perspektif baru dalam memahami interaksi antara motivasi internal dan faktor eksternal dalam pencapaian pribadi. Dengan memasukkan refleksi diri sebagai salah satu elemen inti, model ini menekankan pentingnya introspeksi dalam pengambilan keputusan, pengendalian impuls, dan evaluasi ulang tujuan hidup.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    20. 20
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun