Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Teori Evolusi Baru

31 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 9 September 2023   18:30 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pohon Evolusi mengisyaratkan bahwa evolusi bersifat deterministik. Tapi nyatanya ketiadaan cahaya direspon secara berbeda-beda. Sejumlah spesies mendestruksi mata mereka, sementara yang lain mengembangkan sistem sonar, yang lain melakukan optimasi terhadap indera penciumannya, dan yang lain menumbuhkan organ yang dapat menghasilkan cahaya. Evolusi lebih bersifat probabilistik. Kita tidak tau suatu spesies akan melakukan bentuk adaptasi apa terhadap suatu perubahan lingkungan. Organ apa yang dioptimasi, organ apa yang akan ditumbuhkan, organ apa yang akan dihilangkan, dan organ apa yang akan disesuaikan tidak diketahui pasti. Evolusi yang deterministik seperti tersirat dalam Teori Evolusi Darwin seharusnya memungkinkannya mudah melakukan prediksi. Tapi nyatanya malah tidak bisa.

Evolusi Dengan Kesadaran

Kita juga tidak tau pasti apakah proses adaptasi spesies-spesies itu terhadap perubahan lingkungan itu bersifat spontan atau melibatkan kesadaran. Jika adaptasi itu terhubung dengan fungsi, maka seharusnya kesadaran terlibat di dalamnya. Tapi jika melibatkan kesadaran, maka justru organisme yang memiliki kesadaran yang rendah lah yang lebih dulu punah dari Bumi. Ini bertentangan dengan fakta evolusi yang ada. Organisme yang sederhana dengan tingkat kesadaran yang rendah justru yang paling tahan mengahadapi fluktuasi ekstrim geologi. 

Evolusi Kesadaran 

Evolusi selain menghasilkan spesies-spesies yang lebih baik dalam banyak hal (fungsi organ, organ, sistem organ, metabolisme) juga telah berhasil membangun spesies-spesies yang memiliki tingkat kecerdasan dan tingkat kesadaran yang lebih baik. Evolusi biologi terkait dengan evolusi kecerdasan dan evolusi kesadaran. Evolusi kesadaran ini sama sekali tidak terjangkau oleh Darwin. Padahal baik kecerdasan dan kesadaran adalah fakta sains yang melibatkan empat besar disiplin ilmu yaitu biologi, kimia, neurologi, dan mekanika kuantum.

Self Destruction

Proses evolusi selain diatur dan dibatasi oleh mekanisme rantai makanan, daya dukung genetik, daya dukung ekologi, prinsip kombinasi yang terbatas, juga terikat oleh mekanisme self destruction. Mekanisme self destruction ini membatasi umur dan perkembangan organisme pada tingkat individu, populasi, ekosistem, maupun biosfer. Bunuh diri sel, rusaknya organ, penyakit degeneratif, kanibalisme, dan bunuh diri massal adalah hal yang umum terjadi pada organisme hidup.

Anomali Pada Simetri Antara Kemampuan Adaptasi dengan Kemampuan Mengembangkan Keragaman Spesies

Pada banyak organisme hidup kemampuannya dalam beradaptasi berbanding lurus dengan kemampuannya mengembangkan keanekaragaman spesies. Ini memungkinkan berkembangnya spesies yang fit dengan tuntutan dasar dari ekosistem, sehingga organisme semakin bersifat endemik.

Tapi entah kenapa dan entah bagaimana pada setiap mekanisme yang mengatur kehidupan biologis selalu ada kekecualian dan anomali yang membawa kita kepada kesimpulan bahwa proses evolusi adalah by design dan dengan kesadaran.

Anomali pada simetri antara kemampuan adaptasi dengan kemampuan mengembangkan keanekaragaman spesies salah satunya dapat dilihat pada pohon kersen. Pohon kersen mempunyai kemampuan adaptasi yang baik sehingga mampu hidup dan berkembang dengan baik dalam banyak kondisi lingkungan yang berbeda, bahkan dalam kondisi lingkungan yang ekstrim, tapi ternyata jumlah spesies dalam genus ini cuma ada satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun