Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Teori Evolusi Baru

31 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 9 September 2023   18:30 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pohon Evolusi hewan harus sinkron dan berkorelasi dengan Pohon Evolusi Tumbuhan. Pohon Evolusi Hayati secara keseluruhan harus sinkron dan kompatibel dengan Evolusi Geologis. Bahkan juga dengan Evolusi Arkeologis karena terkait dengan Domestikasi hewan dan tumbuhan juga Rekayasa Genetika yang dilakukan manusia sepanjang sejarah peradabannya.

Pohon Evolusi juga harus bisa menggambarkan rantai makanan dan interaksi ekosistemnya secara lengkap.

Berdasarkan Asumsi dan Postulat inilah Teori Evolusi yang baru harus dibangun.

Kesimpulan

Teori Evolusi yang dicetuskan Darwin pada tahun 1859 dalam bentuknya yang asli dan baku tidak lagi relevan. Teori Evolusi Darwin mengandung banyak penyederhanaan dan asumsi absurd. Pernyataan Darwin dalam teori nya seperti Seleksi Alam dan Evolusi Divergen telah menjadi dogma. Evolusi yang berbasis kepada ekosistem dan rantai makanan seperti dijelaskan di atas sini memberikan gambaran bahwa evolusi adalah proses yang kompleks. Sebelum suatu spesies melakukan optimasi fungsi organ, mengembangkan organ-organ yang baru atau bahkan menghilangkan organ-organ yang ada, membangun sistem organ yang baru, mengembangkan sistem metabolisme yang lebih baik, dan menjadi spesies yang berbeda, ada syarat internal dan syarat eksternal yang harus dipenuhi.

Evolusi adalah peristiwa dan proses yang kompleks. Segala sesuatunya dalam proses itu harus berjalan sinkron dan kompatibel. Ada dua batasan besar bagi evolusi yaitu spesifikasi dasar dan nilai entropy tertinggi. Berdasarkan sifatnya ada 10 jenis evolusi yaitu evolusi diskrit, evolusi kontinyu, evolusi divergen, evolusi konvergen, evolusi progresif, evolusi regresif, evolusi deterministik, evolusi probabilistik, evolusi spontan, dan evolusi kesadaran. Berdasarkan bentuknya ada delapan jenis evolusi yaitu evolusi morfologi, evolusi fenotipe, evolusi fisiologi, evolusi kecerdasan, evolusi kesadaran, evolusi rantai makanan, evolusi ekosistem, dan evolusi biosfer. Evolusi biosfer melibatkan enam masa kepunahan massal. Hubungan antara organisme dalam enam masa kepunahan massal itu mensyaratkan adanya spesies peralihan.

Menumbangkan Teori Evolusi Darwin yang sudah baku di dunia Sains dapat dilakukan bukan saja dengan melacaknya dari segi :
1. Morfologi dan,
2. DNA, tapi juga,
3. Sistem Organ,
4. Optimasi Organ, dan
5. Sistem Metabolisme, serta
6. Daya Dukung Ekosistem.

Lebih lanjut, Pohon Evolusi hayati harus sinkron dan berkorelasi dengan,
a. Evolusi Geologi,
b. Evolusi Arkeologi.

Implikasi

Kehidupan tidak mengizinkan suatu organisme muncul secara sendirian dan eksklusif. Dia harus muncul dalam satu log paket rantai makanan utuh. Jika pun, kita ingin mencari satu bentuk kehidupan di luar Bumi atau di bagian lain dari semesta yang luas ini, kita harus pertama-tama menemukan satu paket rantai makanan tersebut. Proses assembly kehidupan bisa menggunakan gabungan dan susunan mana saja dari unsur-unsur yang ada di semesta sebagaimana tergambar pada Tabel Periodik Unsur, tapi dia tidak mungkin tampil sendirian, melainkan bersama dan bersamaan dengan susunan assembly unsur-unsur lainnya untuk membentuk satu paket rantai makanan.

Satu paket rantai makanan itu dapat dikenali dari adanya siklus energi tertutup dan eksklusif pada satu lokasi tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun