Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Teori Evolusi Baru

31 Desember 2022   14:10 Diperbarui: 9 September 2023   18:30 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang pertanyaannya adalah mekanisme apa yang membuat narasi besar evolusi bisa saling sinkron dan kompatibel? Pendekatan Teistik, Kreasionisme, dan Desain Cerdas bisa masuk dari sini.

Dasar Teori Evolusi Baru

Menemukan sejumlah spesies yang tidak terhubung dengan cabang Pohon Evolusi merupakan kandidat untuk menumbangkan Teori Evolusi Darwin yang sudah baku di dunia Sains. Bukan saja melacaknya dari segi Morfologi dan DNA, tapi juga Sistem Organ, Optimasi Organ, dan Daya Dukung Ekosistem.

Virus dan Homo Sapiens sudah nyata bisa dikeluarkan dari Pohon Evolusi.

Virus diduga merupakan jembatan antara materi Abiotik dengan materi Biotik, sehingga bisa ditempatkan di paling dasar dalam pohon evolusi. Tapi tidak bisa, karena kehidupan virus yang bersifat parasit membutuhkan kehadiran organisme lain lebih dulu. Virus harus dibuatkan Pohon Evolusi yang terpisah.

Sementara Homo Sapiens masih ada missing link dengan Homo Erectus yang terakhir sehingga membutuhkan lompatan genom yang besar dalam waktu singkat. Syarat ini tidak dimungkinkan terjadi. Masa kehadiran Homo Sapiens pun beririsan dengan Homo Neanderthal sehingga menimbulkan asumsi telah terjadi persilangan di antara kedua spesies ini. Homo Sapiens jelas bukan kepanjangan dan kelanjutan Evolusi dari Homo Erectus. Homo Sapiens pun harus dianggap sebagai Pohon Evolusi tersendiri.

Pencarian atas organisme yang tidak terhubung dengan Pohon Evolusi akan menjadi upaya utama kita di sini.

Tidak adanya evolutionary gap antara Archea dengan Eukariotik, maka Eukariotik harus dipisahkan sebagai pohon tersendiri, sebagai Pohon Evolusi mandiri.

Tidak adanya evolutionary gap antara burung dengan mamalia juga seharusnya menempatkan mamalia sebagai pohon evolusi tersendiri.

Kita akan mendapati dengan begitu sejumlah pohon evolusi yang berbeda di setiap apa yang awalnya disebut cabang dan ranting dalam Pohon Evolusi tunggal yang ada sekarang.

Spesies yang terlanjur dianggap sebagai evolutionary gap pun perlu dikaji ulang waktu kehadirannya. Apa yang disebut sebagai evolutionary gap bisa tertukar dengan spesies persilangan. Perbedaanya ada pada waktu kemunculannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun