"Nah kalian berdua ngobrol saja di sini dan jaga rumah selagi Ibu mau pergi," ucap ibunda Endo.
      "Tante mau pergi ke mana?" tanya Lili.
      "Biasa. Menghadiri arisan. Doakan Tante ya mudah-mudahan giliran Tante yang narik," kelakar Ibunda Endo sambil berpaling meninggalkan mereka.
      Begitu perempuan paruh baya itu pergi, kini Lili mengarahkan pandangan pada Endo yang kini sedang duduk di sebelahnya.
      "Ibu kamu orangnya ramah dan suka bercanda ya, En?"
      "Begitulah. Ibuku terkadang suka berlebihan dan itu yang membuatku kesal. Oh ya, mana buku yang kamu bawa?"
      Lili menegakkan badan sambil menurunkan ransel dari kedua pundaknya. Tangan kanannya menarik resleting seraya mengaduk isi tas. Ia mengeluarkan tiga novel yang dia bawa dari rumah.
      "Ini," kata Lili sambil mengangsurkan pada Endo. Lelaki itu menerima buku yang diberikan Lili padanya.
      "Tunggu sebentar," tahan Endo kemudian membalikkan badan meninggalkan gadis itu. Tak berselang lama, lelaki itu sudah menenteng lima novel tebal di tangan kanannya.
      "Aku harap kamu akan menyukainya." Endo meletakkan novel itu di atas meja lalu Lili mengambil buku-buku itu, memasukkannya ke dalam ransel.
      "Terimakasih, Endo tapi kalau boleh tahu di mana ayahmu?"