Mohon tunggu...
Ambar Wati
Ambar Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dewi Ambarwati

Mengarungi cita bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembagian Hadits Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan Hadits

25 April 2022   12:36 Diperbarui: 25 April 2022   12:57 18572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ayyasy dari Mughirah dari al-Harits al-'Ukli dari Ibn Nujay dia berkata; 'Ali ra, berkata: 'Aku mempunyai dua kesempatan dari Rasulullah saw.untuk menemuinya, yaitu kesempatan di malam hari dan kesempatan di siang hari. Apabila aku menemuinya di waktu malam, beliau berdehem kepadaku."

Menurut Ibn Ma'in dan al-Daruqutni, hadis ini munqati', karena ada persoalan pada seorang rawi yang bernama 'Abd Allah bin Nujay bin Salamah bin Jisym. Ia dinilai siqah oleh al Nasa'i dan Ibn Hibban. Namun sejatinya ia tidak mendengar langsung dari 'Ali bin Abi Talib, melainkan melewati bapaknya.

          Sedangkan hadis da'if yang disebabkan cacat pada periwayat misalnya hadis tentang shalat sunnah setelah Maghrib yang diriwayatkan oleh at-Tirmizi berikut:

 "Telah menceritakan kepada kami Ab Kuraib, yaitu Muhammad bin al-'Ala al-Hamdani, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Zayd bin al-Hubab katanya, telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Khats'am dari Yahya bin Ab Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurayrah, katanya: "Rasulullah saw. 

bersabda: "Barang siapa melaksanakan shalat enam rakaat setelah Maghrib, kemudian ia tidak berbicara buruk di antara shalat tersebut, maka akan dihitung baginya sama (pahalanya) dengan ibadah selama dua belas tahun". Ab Isa berkata: 'Hadis Abu Hurayrah ini gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadis Zayd bin al-Hubab dari Umar bin Khats'am'. Ia berkata:" Aku mendengar Muhammad bin Isma'il (al-Bukhari) mengatakan bahwa Umar bin 'Abd Allah bin Abu Khats'am adalah seorang munkar al-hadis, dan sangat lemah"

Sebagaimana dijelaskan sang at-Tirmizi, hadits ini da'if karena adanya perawi yang cacat, yaitu Umar bin Abu Khats'am yang bernama lengkap Umar bin 'Abd Allah bin Abu Khats'am. beliau meriwayatkan hadits hanya berasal Yahya bin Abi Katsir. Sedangkan yang meriwayatkan darinya merupakan Zayd bin al-Habbab serta Musa bin Ismail al-Wasiti. Imam al-Bukhri menganggapnya sebagai perawi yang sangat lemah. Ibnu Adi menganggapnya sebagai pemalsu hadits.

                               Contoh hadis da'if berikutnya adalah riwayat yang masyhur di tengah masyarakat, yaitu sabda Nabi saw:

                        "Berpuasalah kalian agar kalian sehat".

Hadits ini ber asal Abu Hurairah. Al-Tabrani meriwayatkan dalam Mu'jam al-Awsar dan  Abu Nu'aim pada Tibb an-Nabawi dari jalan Muhammad bin Sulaiman bin Abu Dawud dari Zuhayr bin Muhammad dari Suhail bin Abi Salih dari ayahnya dari Abu Hurairah. Al-Tabrani menilai tidak terdapat seorang pun yang mengeluarkan redaksi seperti ini kecuali Zuhayr ibn Muhammad, beliau adalah seseorang perawi yang lemah waktu murid-muridnya berasal dari orang-orang Syam. 

Zayn al-Din al-Iraqi pada Takhrij Ihya 'Ulum al-Din berkata bahwa hadits dari Abu Hurairah ini lemah. Padahal, dari Imam al San'ani, hadits ini diklaim keliru. evaluasi ini berbeda dengan penilaian al-Munziri dalam at-Targhib dan  al-Haisami dalam al-Majma' al-Zawa'id yang menyatakan sanadnya sah.

Akar persoalan evaluasi kontradiktif ini artinya seseorang narator bernama Zuhayr ibn Muhammad. dia artinya perawi siqah sejati. tetapi, Jika hadis-hadis tersebut diterbitkan oleh kaum Syam, maka kondisinya tidak lagi siqah, sebab se ketika itu pemikirannya sudah banyak berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun