4. salih al-hadis
Analisis sanad membagikan bahwa perawi yang bernama Muhammad bin 'Abbad al-Huna'i, menempati level kedua dari redaksi evaluasi kredibilitas rawiItulah sebabnya at-Tirmizi menilainya menjadi hadits hasan. Â Â Â Â Sedangkan hadits hasan li ghayrih adalah hadits yang mengalami peningkatan kualitas menjadi hadits hasan karena diperkuat oleh hadits-hadits lain yang sejenis dan bermakna. Nuruddin ltr.Ditegaskan bahwa hadits hasan li ghayrih merupakan hadits yang memiliki kelemahan yang tidak terlalu parah.Â
Misalnya, ada seorang perawi yang lemah, tetapi kelemahannya tidak lepas dari jajaran perawi yang diterima kehadirannya. Yang dimaksud lemah di sini adalah perawi yang hafalannya rendah, jarh dan ta'dilnya diperdebatkan tetapi tidak dapat ditentukan, atau perawi mudallis yang meriwayatkan dengan an'anah. Bukan perawi yang diduga pembohong dan pemalsu hadits, atau perawi Mudallis yang mengaku menerima hadits dengan cara al-sima,contohnya.
-
"Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Hafs bin Ghiyas dari al-Hajjaj dari 'Atiyyah dari Ibn Umar dia berkata: "Saya shalat Duhur bersama Nabi saw.dua raka'at dan setelahnya dua raka'at dalam sebuah perjalanan'. Abu Isa berkata hadits ini hasan".
"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid al-Muharibi yakni al-Kufi telah menceritakan kepada kami Ali bin Hasyim dari Ibnu Ab Laila dari 'Atiyah dan Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, saya shalat bersama Nabi saw. waktu mukim dan waktu safar,Â
dan saya shalat bersama beliau waktu mukim sebanyak empat raka'at dan setelahnya dua raka'at, saya juga shalat Duhur bersama beliau waktu safar sebanyak dua raka'at dan setelahnya dua raka'at, shalat ashar dua raka'at dan beliau tidak mengerjakan dua raka'at setelahnya (ashar), beliau shalat Maghrib tiga raka'at,
beliau tidak menguranginya baik waktu mukim atau safar, ia merupakan witirnya siang, setelahnya beliau melaksanakan dua raka'at. Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan, saya pernah mendengar Muhammad berkata, ini adalah hadits hasan, saya pernah mendengar Muhammad berkata, saya tidak pernah mendapati riwayat Ibn Abi Laila yang lebih menakjubkanku daripada hadis ini, padahal saya tidak pernah mengambil riwayat sesuatupun darinya"
3. Hadits Daif
      Secara umum hadits da'if diartikan yakni hadits yang tidak memenuhi syarat hadits shahih dan  hadits hasan. [1]Secara khusus hadits da'if ialah hadits yang mata rantainya terputus atau beberapa perawinya cacat," bertentangan dengan logika sehat, dalil-dalil tingkat yang lebih tinggi yaitu riwayat-riwayat mutawatir, tujuan utama ajaran Islam dan  berita sejarah yang telah dikonfirmasi, atau editorial mereka. tidak mendeskripsikan istilah kenabian atau matannya .
Hadis daif karena terputusnya sanad di antaranya adalah hadis munqati", misalnya hadits yang diriwayat oleh al Nasa'i dan Ibn Majah berikut: