“belum pernah naik bis ini?”
“belum”
“pantesan”
“kenapa mas?”
“masih rindu pada istri tercinta di rumah mas?”
“ya benar”
“hanya cinta dan do’a yang tercinta yang bisa membuat kita kembali “
“ke rumah to?”
“kembali pada yang mencintai kita”
Aku juga tidak terlalu menyadari betapa hujan di akhir bulan September ini adalah membuat laju bis terpapar oleh hujan dan sekitit petir yang membuat seisi bis nampak aku agak kaget ketika cahaya petir masuk dalam bis nampak sekilas pocong kelihatan dalam bis ini aku hanya pikir ilusi saja aku tidak berpikir ada apa dengan bis ini.
“salah bis ini aku”