“wangi sekali bis ini”
“tahu kan mas…hanya bau ini yang menghantar kami”
“menghantar kemana?”
“bis ini menghantar kami”
“pulang ya mas?”
“ya kerumah kami masing-masing” tanpa ekspresi dan menoleh kepadaku penumpang ini mencoba memberikan aku pengertian pulang ya menghantar ke rumah kami masing-masing adalah logis.
“bisnya kaya terbang ya?”
“ya mas”
“kok bisa?”
“rasakan sendiri saja mas…”
Aku kaget dengan jawabannya ini aku coba berpikir logis toh jalan arah ini banyak yang rusak tidak terasa dengan bis ini mungkin masih baru batinku.