Mohon tunggu...
Alief Rahman
Alief Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bahasa dan Sastra

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awan-awan Kastil Malbork

21 September 2021   18:29 Diperbarui: 25 September 2021   10:16 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin seperti itu." Rocco menjawab, Afina kembali dengan membawa gelas air lantas memberikannya.

"Terima kasih" Farliy terpesona dengan kecantikan peri itu, dan ia melanjutkan,

"Dan terima kasih sudah menyelamatkanku pada kemarin sore." Peri itu kaget karena ia bisa mengingatnya.

"Teman-temanku memberitahunya..." Afina menghela nafas.

"Sama-sama, jadi apa yang kalian cari di Gunung Snezka?" begitu kata peri cantik itu.

"Kami mencari bunga penawar untuk Kota kami. Sejak sepuluh bulan kemarin, Kota kami terkena penyakit langka. Sulit untuk dihilangkan, dia penyihir terbaik pun tidak bisa menemukan obat itu." Rocco menjelaskan sambil menyinggung sahabatnya.

"Oh iya perkenalkan, aku Farliy seorang penyihir kerajaan Malbork." Kata Farliy dengan memberatkan suaranya.

"Ah... rupanya kalian dari Kota Malbork" Mereka semua terheran-heran Afina mengetahui kejadian itu.

"Orang-orang di Kota kalian sangat jorok, tidak pernah menjaga kebersihan Kotanya, sampah ada di mana-mana, sehabis melakukan sesuatu tidak pernah mencuci tangan." Farliy ingin mengatakan sesuatu, tetapi Peri itu melanjutkan,

"Aku membaca koran, kalian juga perusak lingkungan. Pohon-pohon ditebang, sungai Nogat menjadi kotor, lalu yang terakhir, polusi udara tidak tertahankan." Mereka semua terdiam cukup lama, sampai-sampai Orin memberanikan diri bertanya.

"Bagaimana kau bisa tahu?"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun