"Kalian mencari bunga di Gunung Snezka?" Tanya Peri itu.
"Iya, kami diutus oleh Raja untuk mencari bunga tersebut." Rocco menjawab.
"Untuk apa? Apa gunanya bunga itu jika orang-orang di sana masih kotor dan mengabaikan alam?" Rocco tidak bisa membalas perkataan Afina.
"Apa yang terjadi selama sepuluh bulan ini? Kalian bisa melihat awan yang cerah karena polusi berkurang, sungai menjadi bersih, pohon-pohon tidak ada yang ditebang, hewan-hewan hutan kembali menikmatinya. Kalian sungguh manusia yang egois." Peri itu lalu melanjutkan memandikan kuda.
"Tolong kami peri, beri kesempatan untuk menjaga bumi ini tetap bersih. Mungkin yang kau katakan itu benar. Tetapi pengalaman ini tidak pernah kami lupakan, selanjutnya akan kami jadikan pembelajaran." Farliy melihat mata Peri itu.
"Bagaimana aku bisa percaya kepada kalian semua?"
"Bagaimana jika kami berempat yang akan bertanggung jawab atas kesalahan orang-orang di Kota kami?" Lelaki itu dengan percaya diri memberi tawaran. Afina bingung untuk menjawab tawaran itu.
"Aku melihat kalian orang-orang baik, dan tidak seperti beberapa orang di Kota itu. Aku ingin kalian menjaga satu sama lain, dan saling mengingatkan bahwa penyakit lain bisa datang jika manusia itu sendiri tidak menjaga kebersihan."
"Kalian berjanji akan merubah Kota kalian menjadi lebih baik lagi?"
"Kami berjanji." Mereka berempat menjawab serentak.
"Aku akan memberikan mantra pada kuda ini agar bisa terbang untuk menuju Gunung Snezka." Ketiga kuda itu bergantian dibacakan mantra oleh sang Peri.