Terjadinya perang juga menunjukkan adanya kebuntuan diplomasi yang itu akhirnya menjadi argumentasi politik yang benar-benar kuat dan logis untuk berperang. Dalam hikayat diceritakan bahwa perang melawan Pangeran tumenggung didukung oleh banyak pasukan dari berbagai wilayah taklukan Daha sendiri di Pulau Kalimantan, pasukan dari dari berbagai wilayah yang jauh datang untuk membantu Pangeran Samudera memperlihatkan terjadinya konsolidasi yang panjang sebelum perang terjadi, selain itu adanya dukungan dari Kesultanan Demak yang bahkan menjadi pemimpin peperangan, juga menunjukkan Kesultanan Demak sudah cukup siap untuk berperang dan bahkan bisa saja Kerajaan Demak  berada dibalik perencanaan peperangan tersebut sedari awal.
Proses peperangan pun berlangsung lama, pasukan Pangeran tumenggung terpaksa melarikan diri ke wilayah Alai yang berada jauh di pedalaman, perang yang berlarut-larut menyebabkan tidak ada yang memenangkan pertempuran.
Pangeran Tumenggung memilih wilayah Alai sebagai daerah pelariannya, dan merupakan wilayah yang paling logis dalam melihat menghadapi peperangan, ada beberapa hal yang bisa kita diskusikan, pertama wilayah Alai adalah jantung utama dari Hulu Sungai, tempat yang sempurna untuk membuat pertahanan perang serta ketersedaan logistik perang yang mencukupi. Argumentasi ini memang belum pernah didiskusikan tapi sebenarnya tidaklah terlalu mengejutkan.Â
Wilayah Hulu Sungai pada dasarnya adalah daerah rawa dengan lokasi daratan yang sedikit, sehingga peperangan akan dilakukan dengan kondisi geografis berbeda bagi pasukan dari luar Hulu Sungai, karena akan lebih sering dilakukan diatas perairian rawa yang dangkal, penuh hutan rimba dan semak-semak air, disertai dengan cuara yang panas dan lembab, dan jutaan nyamuk akan sangat mengganggu pasukan dari luar yang tidak terbiasa dengan kondisi alamnya.
Lokasi daerah Alai sulit ditembus dengan pertahanan dari Sungai-Sungai kecil yang mereka miliki cukup mampu menahan serangan pasukan yang mendukung Pangeran Samudera. Informasi dari hikayat cukup jelas memperlihatkan bahwa kapal-kapal pasukan pendukung Pangeran Samudera tertahan diSungai-Sungai besar bahkan terserang badai yang mengakibatkan kapal-kapal mereka terbalik.[17]Â
Â
Hikayat memperlihatkan kesesuaian wilayah tertahannya Pasukan Samudera dengan wilayah di Danau Bangkau, Danau bangkau sering kali dilaporkan kapal-kapal terbalik diakibatkan angin kencang yang datang tiba-tiba, Danau bangkau pula adalah Danau yang sangat luas bagaikan lautan kecil yang dipenuhi dengan semak-semak air yang tinggi dana sulit dilalui, dan dikelilingi oleh hutan-hutan dengan pohon-pohon tinggi namun tidak mempunyai tanah yang mudah untuk dipijak, karena kultur tanahnya yang gambut. Sampai pada beberapa waktu yang lalu masih ada laporan kecelakaan dari kapal-kapal yang terbalik akibat angin kencang.
Â
Sebagian dari sumber daya yang terkenal dari wilayah Kerajaan jatuh ini adalah beras, sehingga logistik bagi pasukan Pangeran Tumenggung tidak akan menjadi kekawatiran yang menjadi sumber pangan utama di Hulu Sungai dan barito, siapa yang menguasai sumber pangan utama tersebut, maka mereka memainkan peran penting, apalagi pada saat itu pertanian beras di wilayah pesisir belum banyak seperti saat ini.
Â
Daerah Alai juga adalah daerah tambang emas utama di Kalimantan Selatan dan menjadi komoditas dan sumber kekayaan Kerajaan Daha, bagi Pangeran Tumenggung dan pasukannya hal itu akan dipertahankan habis-habisan. Informasi mengenai Alai sebagai daerah tambang emas dilaporkan oleh Pengelana Belanda Bernama De Roy pada tahun 1600an, dan hingga hari ini wilayah tambang emas yang disebut Paramasan Alai atau paramasan dua kali sanga masih ada, Sungai Labuhan Amas juga mengilustrasikan aktivitas penambangan emas. Wilayah kekuasaan Pangeran tumenggung dan keturunannya memang kecil namun merupakan jantung utama Hulu Sungai. Daerah Alai dan amandit bisa dikatakan wilayah independent dan mempunyai sumber daya manusia dan sumber daya alam yang penting bagi wilayah sekitarnya.