[1]" Menoeroet kabar2 zaman bahari kala. Atsalnja ada 7 boeah kapal orang Hindoe (Kling) dengan seorang Radjanja masoek, roepanja kiraa di watas Marabahan tapi tempo itoe bloem ada Negri daratan tjoema air sadja (laoet). Adapoen maksoednja ka toedjoeh boeah kapal itoe agar mentjari tanah daratan boeat mendirikan Negri sebab menoeroet soerat penoedjoeman kalau terdapat tanah jang baoenja wangi di sitoelah jang baik boeat Negri. Diantara kapal jang ka 7 boeah ada membawa 2 ekor bebek soerati, maka sewaktoe itoe kapal berlaboeh saoeh lantas itoe, kedoea bebek terseboet terbang mentjahari makanan, kemoedian sorenja kombali di kapal; dilihat oleh Radja Kling bahasa badanja itoe bebek bertjeloemoer dengan loempoer oleh demikian teranglah pendapatan Radja Kling tentoe adalah tanah daratan. Pada keesoekan harinja waktoe pagia selaloe di preksa maka kedoea ekor bebek itoe terbang menoedjoe ke Oetara, setalah itoe maka kapalpoen berlajar mengiringkan sahingga sarapai di mana bebek itoe berhenti dimana ada tanah jang timboel (Tjandi Laras). Sesoedahnja Radja Kling naik di atas itoe tanah maka di preksa dan di tjioem tiada berbaoe wangi tetapi Radja Kling adalah berasa senang hati apabila doedoek di atas tanah itoe sahingga tertidoer beberapa djam lamanja, sesoedahnja Radja Kling bangoen tidoer maka baharoelah menitahkan kepada segala anak boeah isi kapal itoe boeat bermoela memboeat Negri disitoe dan di kasih nama Margasari." M. NIjhoff, Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch indie OUDHEIDKUNDIG VERSLAG 1926 Eerste en Tweede Kwartaal, penerbit Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Batavia, tahun 1927, hlm 154
[1] Dr muller memberikan laporan pertama kali mengenai hal ini dalam musibahnya memasuki perairan sungai bahan sampai ke kalua, dia memberikan laporan mengenai reruntuhan orang keling dimargasari
[1] Lihat de roy
[1] Lihat kaptep hard
[1] Lihat perjalanan ke batu hapu ada ungkapan seperti itu ketika membanding wilayah batu hapu dan alai amandit dalam surat kabar "tocht Naar Batoe Hapoe" dalam surat kabar Bataviaawch Handelsblad" terbit tanggal 20 Oktober 1876
[1] Ada ungkapan parijs van borneo yang sampai sekarang mungkin terlalu berlebihan dan tidak ada data dari arsip belanda yang kita dapati, selain pula persamaannya sulit ditemukan antara paris dan kota barabai yang baru dibangun di dekade kedua abad 20.
[1] Coba lihat pula kamus besar bahasa Indonesia dan melayu
[1] Sungai sungai diluar hulu sungai di Kalimantan tidak banyak menggunakan istilah batang ini, sehingga bisa saja istilah batang ini sebuah kekhususan untuk digunakan pada penyebutan sungai-sungai besar di hulu sungai sahaja dan tidak ditemukan pada daerah lain disekitarnya.
[1] Krovnik van Banjarmasin
[1] H. Gr. J. L Meyners. Bijdragen Tot de kennis der geschiedenis Van het Bandjermasinsche rijk 1863-1866, (Liedin, 1888), p. 304
[1] Helius Sjamsudin, "Pegustian dan Temenggung: Akar Sosial, Politik, Etnis, dan Dinasti: Perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 1859-1860", p. 276. 28 Ibid, p p. 168-172