"Mah, ya nggak gitu caranya. Terus gimana Daffa daftar Sekolah SMA. Sekarang daftarnya lewat hp Mah."
"Mamah yang minta Kak Keren daftarin Sekolah ke SMA smanda. Mumpung temannya Kak Keren itu jadi guru di sana. Jadi gampang mantau kamu."
"Mamah!" Daffa tak terima dengan keputusan Bu Tantri. Ia sampai menendang keras pintu kamar mandi.
....
Daffa mengingat kembali saat hujan turun ia menunggu hujan reda berdua saja dengan Ranum. Andaikan dia saat hari itu Kak Keren tidak mempergokinya. Mungkin mereka akan menuangkan rindu dengan saling berpelukan tanpa terganggu oleh siapapun.
Ia mencoret lembaran kertas kosong sempat membayangkan wajah Ranum yang tengah tersenyum lebar. Daffa berharap Ranum mau membalas pesan terakhirnya.
"Woy, ngelamun terus!"
"Apaan sih, Bro."
Suara Bejo teman sekelasnya membuat Daffa kembali ke dunia nyata. Di dalam kelas satu SMA. Ajaran baru mulai menanti Daffa berusaha melupakan kekasihnya untuk mencari pengganti Ranum. Hubungan menggantung repot dipertahankan. Ia ingin mencari pengganti yang wajahnya lebih cantik dan juga pintar dari Ranum.Â
"Bro, lu udah tahu belum katanya nih ada murid baru di kelas ini. Pindahan dari Jakarta wajahnya cantik, pinter lagi." Ucap Bejo antusias.
"Serius, Lu. Bro, Lu nggak lagi ngibulin gue kan. Bro."