Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Menunggu Hujan Reda

25 Juni 2022   21:38 Diperbarui: 25 Juni 2022   21:47 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nia menggeleng, "Mamah kan tahu kalau Nia pesan paket pasti ijin dulu sama Mamah."

Bu Tantri menemui Keren di kamarnya.

"Ren, Keren. Itu paket kamu di depan?"

"Paket? Paket yang mana, Mah?"

"Nggak tahu itu paket belum dibayar tapi atas nama Mamah. Kamu pesan paket atau nggak?"

"Keren nggak pesen paket. Coba Keren temui kurirnya dulu," Keren menuju Kurir membaca isi paket, "gelang lagi. Ini mah punya Daffa."

Pengantar paket masih menunggu di teras rumah. Keren memberitahu pada Bu Tantri isi paketnya gelang yang sama seperti kemarin. 

"Daffa nggak ngaku itu paketnya, Ren. Coba Ibu tanya lagi."

Bu Tantri kembali ke kamar Daffa. 

"Mamah nggak suka anak Mamah mulai suka bohong. Sekarang jawab apa itu paket kamu, Daffa!"

Hening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun