Daffa menuliskan sesuatu kepada Putri lewat selembar kertas yang diremas-remas kemudian jatuh di atas meja gadis itu.Â
"Pak!"Â
"Kenapa Putri?"Â
"Saya boleh bertukar bangku lain," pinta Putri kepada Pak Kirman.
"Ya, kamu ingin duduk di mana."
Putri menunjuk bangku sebelah kiri Daffa bangku kosong bersama Haris. Melihat itu Daffa menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
…
Butuh waktu selama dua bulan untuk bisa dekat dengan Putri. Daffa selalu saja cari perhatian agar gadis itu menanggapi keberadaannya.Â
Hingga pada saat pelajaran olahraga, Daffa tengah bermain basket lemparan dari kawannya hampir mengenai wajah Putri. Daffa secara cekatan mengambil alih bola.
"Makasih, Daff."
Ucapan terimakasih meluluhkan hatinya. Putri membuka pintu pertemanan.Â