Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Menunggu Hujan Reda

25 Juni 2022   21:38 Diperbarui: 25 Juni 2022   21:47 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dibilangin jangan manggil Ayah, Num."

"Iyah, Daf."

"Nah, gitu."

....

Menjelang pukul 10.00 pagi, sebuah paket yang sama kembali diantar. Bu Tantri naik pitam, jelas tak mau tahu urusan paket yang singgah kedua kali ke rumahnya. Sekarang beliau enggan tanda tangan dan membayar paket yang terbilang murah hanya dibawah lima puluh ribuan. 

Pengantar paket masih saja menunggu kepastian dari pemesan.

"Nia, Daffa mana?"

"Itu lagi baringan," Nia menunjuk ke arah Daffa.

"Daffa pesen paket lagi, hah?! Mamah kan sudah bilang kalau pesan paket ijin dulu sama Mamah!"

"Nggak, Mah. Daffa nggak pesen paket lagi." Daffa berkilah dia takut mamahnya semakin marah.

"Terus siapa lagi yang pesen paket atas nama Mamah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun