"Dibilangin jangan manggil Ayah, Num."
"Iyah, Daf."
"Nah, gitu."
....
Menjelang pukul 10.00 pagi, sebuah paket yang sama kembali diantar. Bu Tantri naik pitam, jelas tak mau tahu urusan paket yang singgah kedua kali ke rumahnya. Sekarang beliau enggan tanda tangan dan membayar paket yang terbilang murah hanya dibawah lima puluh ribuan.Â
Pengantar paket masih saja menunggu kepastian dari pemesan.
"Nia, Daffa mana?"
"Itu lagi baringan," Nia menunjuk ke arah Daffa.
"Daffa pesen paket lagi, hah?! Mamah kan sudah bilang kalau pesan paket ijin dulu sama Mamah!"
"Nggak, Mah. Daffa nggak pesen paket lagi." Daffa berkilah dia takut mamahnya semakin marah.
"Terus siapa lagi yang pesen paket atas nama Mamah?"