"Terima kasih, Pak."pujinya pada Atoz.
"Sama-sama, Atfilla. Satunya buat cleaning servis lagi yah?" Tanya Pak Atoz untuk mengkonfirmasi tebakannya. Atfilla hanya tersenyum tak menjawab. Pak Atoz hafal, Atfilla saban membeli, selalu beli dua porsi, untuk dirinya dan juga seorang pegawai kebersihan kampus.
Hampir semua pegawai kebersihan atau sekuriti di kampus pernah merasakan ditraktir oleh Atfilla. Â Bahkan pak Atoz sendiri pun pernah ditraktir oleh Atfilla makanan yang ia buat sendiri. Sungguh sebuah kedermawanan yang luar biasa bagi seorang gadis yang masih remaja.
Back Home Day
Hari itu semua santri pulang kampung. Spidi menamakannya hari Back Home Day. Atfilla pulang ke Jayapura dengan segala cerita yang tak sabar ingin ia sampaikan pada ayahnya.
"Yah, Alhamdulillah sekolahku luar biasa." Atfilla langsung membuka percakapan dengan ayah saat  mereka duduk santai di depan TV.Â
"Alhamdulillah, bagaimana, Nak?"tanya ayah sambil mendekat pada Atfilla.
"Bagus. Bagus." Ulang Atfilla.
"Yah, masya Allah." Syukur Ayah lagi.
"Di sekolahku ada ummi-ummi, mereka yang merawatku saat sakit dengan sabar dan telaten. Aku merasa seperti punya ibu lagi." Atfilla terdiam. Ia tak sanggup melanjutkan. Ayah memeluknya.
"Ayo lanjutkan, Nak. Ayah penasaran." Kata ayah seraya mengusap air mata di pipi Atfilla.