"Innalilahi wa Inna ilaihi rajiun."ucap ustadz Sabar disertai suara tangisan.
Kabar Duka Untuk Ayah
"Antum yang beritahu ayahnya Atfila." Perintah Ibu Lisa, direktur eksekutif Spidi pada ustadz Sabar. Sebuah instruksi yang sangat berat ustadz Sabar lakukan.Â
Sebab ia sudah bisa membayangkan bagaimana perasaan ayah Atfilla saat mendengar informasi anaknya meninggal. Tapi tugas itu mau tak mau harus ia lakukan.
"Walaikum salam" jawab pak Alamsyah, ayah Atfilla.
"Begini, Pak." Ustadz Sabar seperti tercekat tenggorokannya. Ia tak bisa melanjutkan bicaranya.
"Iya, ada apa, ustadz?"
"Atfilla, Pak. Tadi malam jatuh lagi di kamar mandi. Â Dan kali ini kita bawa ke rumah sakit, dan..." Ustadz Sabar belum mampu mengatakan kalimat terberat itu.
"Dan kenapa, ustadz...? Tanya pak Alamsyah penasaran. Kali ini suaranya agak keras. Di seberang ia mendengar suara tangisan ustadz Sabar. Ia menduga ada yang tak beres dengan anaknya.
"Ada apa, ustadz?"
"Atfilla sudah pergi, Pak. Maksudnya Atfilla meninggal dunia.