Sesuai dengan standar perputaran piutang yang efisien menurut Harnanto (2002:194) menyatakan bahwa sebagai pedoman dalam rasio ini sebaiknya berputar berkisar antara 10 kali hingga 15 kali untuk menentukan rendah atau tingginya perputaran piutang yang terjadi selama periode tertentu.
Dari pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa rasio perputaran piutang merupakan indikator penting dalam mengevaluasi efektivitas pengelolaan piutang usaha. Rasio ini mengukur seberapa sering piutang usaha dikonversi menjadi kas dalam suatu periode tertentu, dihitung dengan membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang. Berikut adalah rumus perhitungan dari rasio perputaran piutang menurut para ahli : Menurut Kasmir (2015:176) rumus perputaran piutang adalah:
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih/Piutang Usaha
Menurut Zulfikar (2016:158), rasio perputaran piutang menunjukkan perputaran piutang dalam satu periode, rasio ini diperoleh dengan cara :
Receivable Turnover = Penjualan Kredit Neto/Rata-rata Piutang
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2016:308) :
Receivable Turnover = Penjualan Kredit Bersih/Rata-rata Piutang Usaha
Keterangan :
Perputaran Piutang : Berapa kali piutang berputar dalam satu periode
Penjualan Kredit : kredit yang diberikan bersih
Rata-rata Piutang : Piutang awal tahun ditambah dengan piutang akhir tahun dibagi dua (Agnes sawir, 2005:16)