Piutang ini muncul dari transaksi penjualan kredit jangka pendek dan biasanya dapat dilunasi dalam waktu satu hingga dua bulan. Piutang usaha umumnya tidak dikenakan bunga, namun jika terjadi keterlambatan pembayaran, perusahaan mungkin mengenakan biaya bunga atau jasa.
- Wesel Tagih (Notes Receivable)
Wesel tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu yang telah ditentukan di masa mendatang. Wesel tagih bisa berasal dari transaksi penjualan, pembayaran, atau transaksi lainnya, dan dapat bersifat jangka pendek maupun panjang. Wesel tagih ini terbagi menjadi dua jenis :
- Wesel Tagih Berbunga adalah wesel yang mencantumkan perjanjian untuk membayar pokok beserta bunga yang terutang dengan tingkat tertentu.Â
- Wesel Tagih Tanpa Bunga adalah wesel ini tidak mencantumkan tingkat bunga, namun nilai nominalnya sudah mencakup beban bunga.
b) Piutang Lain-lain (Non Trade Receivable)
Piutang lain-lain adalah tagihan yang tidak langsung berhubungan dengan aktivitas usaha utama perusahaan. Contohnya termasuk piutang pegawai, piutang dari perusahaan afiliasi, piutang dividen, piutang bunga, dan lain-lain. Menurut IAI, piutang dibagi menjadi dua jenis, sedangkan Niswonger membagi piutang menjadi tiga kategori :
- Piutang Usaha dapat ditagih dalam waktu 1-2 bulan.
- Piutang Wesel / Wesel Tagih dapat ditagih dalam waktu lebih dari dua bulan.
- Piutang Lain-lain Jika dapat ditagih dalam satu tahun, dicatat sebagai aktiva lancar; jika tidak, sebagai aktiva tidak lancar.
d. Pencatatan Piutang Usaha
Pencatatan piutang bertujuan untuk merekam perubahan atau mutasi piutang perusahaan terhadap setiap debitur. Menurut Mulyadi (2013), "Prosedur pencatatan piutang berfungsi untuk mendokumentasikan mutasi piutang perusahaan kepada masing-masing debitur." Perubahan dalam piutang dapat disebabkan oleh transaksi penjualan secara kredit, penerimaan pembayaran tunai dari debitur, retur penjualan, serta penghapusan piutang. Prosedur pencatatan piutang adalah bagian dari proses akuntansi yang dirancang untuk mencatat terjadinya piutang, dan hanya melibatkan departemen yang bertanggung jawab atas piutang (ARANI, 2006).
Secara umum, fungsi piutang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama :
- Menyusun catatan piutang yang mencantumkan jumlah piutang dari setiap pelanggan. Catatan ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat menampilkan riwayat setiap pelanggan, batas maksimum kredit yang diberikan, dan informasi lain yang dibutuhkan. Karena bagian kredit bertanggung jawab menyetujui penjualan kredit, catatan piutang yang dibuat akan menjadi dasar keputusan kredit. Catatan ini harus memberikan informasi yang diperlukan oleh bagian kredit.
- Menyusun dan mengirimkan surat pernyataan piutang, yang disesuaikan dengan metode jurnal dan kebutuhan pencatatan piutang perusahaan.
- Membuat daftar analisis umur piutang secara berkala. Daftar ini digunakan untuk menilai keberhasilan kebijakan kredit perusahaan, serta sebagai dasar mencatat kerugian piutang. Selain itu, daftar umur piutang ini memungkinkan perusahaan menilai status piutang dan menentukan apakah piutang tersebut dapat ditagih atau tidak. Informasi ini disampaikan kepada manajer keuangan secara periodik untuk pengambilan keputusan terkait piutang.
Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk mencatat piutang dalam jurnal :
- Metode Konvensial, dalam metode ini, pencatatan ke kartu piutang dilakukan berdasarkan data yang tercatat dalam jurnal. Transaksi yang mempengaruhi piutang meliputi penjualan kredit, retur penjualan, penerimaan kas dari piutang, dan penghapusan piutang (ARANI, 2006).
- Metode Posting Langsung, metode ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu posting harian dan posting periodik, di mana pencatatan dilakukan langsung ke kartu piutang (ARANI, 2006).
- Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu (Ledgerless Bookkeeping), dalam metode ini, buku pembantu piutang tidak digunakan. Faktur penjualan dan dokumen pendukungnya diarsipkan berdasarkan nama pelanggan oleh bagian piutang, tanpa menggunakan buku pembantu (ARANI, 2006).
e. Faktor -- Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya PiutangÂ
Berikut merupakan faktor -- faktor yang mempengaruhi jumlah piutang menurut para ahli. Menurut Mahmoedin (1995):
- Penurunan Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih menurun ketika biaya operasional meningkat lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan.
- Penurunan Tajam dalam Penjualan