Semakin lama periode pembayaran kredit, semakin besar jumlah piutang yang timbul. Sebaliknya, jika periode pembayaran lebih singkat, jumlah piutang akan lebih kecil.
- Ketentuan batas jumlah kredit
Jika batas maksimal penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah yang besar, maka jumlah piutang juga akan meningkat.
- Kebijaksanaan pengumpulan piutang
Perusahaan dapat mengelola piutang dengan dua cara, yaitu secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menggunakan pendekatan aktif dalam pengumpulan piutang cenderung mengeluarkan lebih banyak biaya dibandingkan yang menggunakan pendekatan pasif.
- Kebiasaan membayar para pelanggan
Semua piutang diharapkan dapat dikumpulkan dalam waktu satu tahun dan tercatat sebagai bagian dari aktiva lancar di neraca.
Menurut Rivai dkk (2013), faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya piutang macet terbagi menjadi dua kategori :
1. Faktor Internal, faktor-faktor internal merujuk pada aspek-aspek yang berasal dari pihak kreditur. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
- Kelalaian kreditur dalam mematuhi aturan pemberian piutang yang sudah ditetapkan.
- Pemberian piutang yang terlalu longgar karena tidak ada standar yang jelas terkait kekayaan.
- Konsentrasi piutang pada kelompok pengguna jasa atau sektor yang memiliki risiko tinggi.
- Kekurangan staf atau eksekutif di bagian piutang.
- Lemahnya pengawasan dan bimbingan dari pimpinan terhadap eksekutif dan staf bagian piutang.
- Kegagalan dalam mendeteksi piutang macet serta mengantisipasi perubahan arus kas debitur.
2. Faktor Eksternal, faktor-faktor internal merujuk pada aspek-aspek yang berasal dari pihak debitur. Faktor-faktor tersebut diantaranya :
- Kondisi ekonomi perusahaan debitur yang memburuk akibat penurunan ekonomi secara umum atau di bidang usaha tertentu.
- Kesalahan dalam pengelolaan bisnis, atau kurangnya pengalaman di bidang usaha yang dijalankan.
- Masalah keluarga seperti perceraian, kematian, atau sakit yang berkepanjangan.
- Kegagalan usaha debitur di sektor lain yang mereka jalani.
- Kejadian di luar kendali debitur, seperti perang atau bencana alam.
- Karakter buruk debitur yang sejak awal tidak berniat melunasi piutang.
f. Indikator Piutang
Piutang yang baik dapat dikatakan sebagai piutang yang dikelola dengan efektif dan efisien, menunjukkan kualitas manajemen kredit perusahaan yang tinggi serta meminimalkan risiko piutang tak tertagih. Para ahli telah mengemukakan beberapa indikator penting untuk menilai kondisi piutang, yaitu :
- Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio)
Menurut Kasmir (2016), rasio perputaran piutang adalah indikator yang menunjukkan seberapa sering piutang usaha dikonversi menjadi kas dalam periode tertentu. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa piutang cepat tertagih, yang berarti manajemen piutang efektif.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2015:308) mendefinisikan perputaran piutang sebagai rasio yang menunjukan berapa cepat penagihan piutang dilakukan. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.