a. Ketidaksetaraan harus memberikan manfaat terbesar bagi mereka yang paling tidak beruntung. Ini berarti bahwa setiap sistem atau kebijakan yang menciptakan ketidaksetaraan harus dipertimbangkan dari segi dampaknya terhadap kelompok yang paling rentan. Dengan kata lain, jika ada ketidaksetaraan dalam pendapatan atau kekayaan, hal itu harus berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan bagi mereka yang berada di posisi terendah.
b. Kedudukan-kedudukan dalam masyarakat harus terbuka bagi semua orang dalam kondisi kesetaraan kesempatan yang adil. Ini berarti bahwa semua individu, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau karakteristik pribadi lainnya, harus memiliki kesempatan yang sama untuk meraih posisi atau sumber daya yang lebih tinggi dalam masyarakat. Ini mengharuskan adanya sistem pendidikan dan peluang kerja yang adil serta akses yang setara terhadap sumber daya.
3. Mengapa Prinsip Perbedaan Cenderung kepada Fairnessaria
 Rawls akan cenderung memilih Fairnessaria daripada Wealthmaximizia berdasarkan prinsip perbedaan:
a. Wealthmaximizia
Menunjukkan ketidaksetaraan yang ekstrim, di mana pekerja tidak terampil hanya mendapatkan $15.000, sedangkan pekerja terampil dan profesional mendapatkan pendapatan yang jauh lebih tinggi. Dalam hal ini, meskipun total kekayaan lebih besar, pekerja tidak terampil tetap dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan dan tidak mendapatkan manfaat dari ketidaksetaraan tersebut.
b. Fairnessaria
Di sisi lain, memberikan pendapatan yang lebih baik kepada semua kelompok, termasuk pekerja tidak terampil ($20.000), pekerja terampil ($50.000), dan profesional ($100.000). Dalam masyarakat ini, semua kelompok menerima manfaat yang lebih baik, dan ketidaksetaraan yang ada tidak menciptakan kesenjangan yang terlalu besar.
Dengan demikian, Rawls menekankan bahwa sistem keadilan yang baik tidak hanya mempertimbangkan total kekayaan atau pendapatan, tetapi juga bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan. Prinsip Perbedaan memprioritaskan peningkatan kesejahteraan bagi mereka yang paling tidak beruntung, dan dalam hal ini, Fairnessaria lebih sesuai dengan prinsip tersebut dibandingkan Wealthmaximizia.Â
Rawls berargumen bahwa keadilan harus diukur tidak hanya dari segi keseluruhan kekayaan, tetapi dari dampaknya terhadap mereka yang paling rentan dalam masyarakat.
Rawls berpendapat bahwa dalam Posisi Asali, para perunding akan memilih Prinsip Perbedaan sebagai upaya untuk memastikan keadilan dan perlindungan bagi semua anggota masyarakat, terutama mereka yang berada dalam posisi paling tidak beruntung. Berikut adalah penjelasan tentang mengapa para perunding cenderung memilih prinsip ini dan bagaimana konsep kondisi minimum berperan: