Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Meraih Keadilan, Mewujudkan Kesetaraan melalui Distribusi yang Adil

22 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Friedrich Naumann Foundation

Ini adalah inti dari the difference principle dalam teori keadilannya: bahwa ketidaksetaraan ekonomi dan sosial hanya dapat diterima jika mereka memberikan manfaat terbesar kepada kelompok yang paling tidak beruntung.

John Rawls menggunakan analogi pai untuk menjelaskan pandangannya tentang bagaimana ketidaksetaraan ekonomi bisa dibenarkan jika itu menguntungkan semua orang, termasuk mereka yang paling tidak beruntung. Bayangkan ada sepotong pai, dan tidak ada di antara kita yang memiliki klaim sebelumnya atas pai tersebut. 

Dalam situasi ini, membagi pai secara merata akan tampak sebagai cara yang paling adil dan alami, karena setiap orang akan mendapatkan bagian yang sama. Namun, Rawls menambahkan elemen menarik: bayangkan pai tersebut ajaib---ukuran pai bisa mengecil atau membesar tergantung bagaimana kita memotongnya.

Jika ada cara memotong pai yang menghasilkan potongan tidak merata tetapi memberikan irisan lebih besar kepada semua orang dibandingkan dengan membagi secara merata, maka Rawls berargumen bahwa pilihan rasional adalah memilih pembagian yang tidak merata. 

Dengan cara ini, meskipun beberapa orang mendapatkan bagian yang lebih besar, semua orang akan tetap menerima bagian yang lebih besar daripada yang mereka dapatkan jika dibagi rata. Dalam analogi ini, orang rasional yang tidak iri akan memilih pembagian yang tidak sama tetapi menguntungkan semua orang.

Rawls menggunakan analogi ini untuk menjelaskan bagaimana pasar bekerja di dunia nyata. Dalam ekonomi, kekayaan, pendapatan, dan peluang sering kali tidak didistribusikan secara merata. 

Namun, Rawls memahami bahwa agar orang-orang mau bekerja keras, menggunakan bakat mereka, dan mengelola sumber daya secara efektif, setidaknya diperlukan beberapa tingkat ketidaksetaraan ekonomi. Ketidaksetaraan ini mendorong inovasi, kerja keras, dan produktivitas yang pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan semua orang, termasuk mereka yang paling tidak beruntung.

Dalam teorinya, Rawls menyatakan bahwa ketidaksetaraan ini bisa dibenarkan jika dan hanya jika hal itu menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di posisi paling bawah. 

Ini adalah inti dari prinsip perbedaannya: ketidaksetaraan hanya dapat diterima jika membantu meningkatkan kehidupan mereka yang paling tidak beruntung, mirip dengan bagaimana pembagian tidak merata dari "pai ajaib" dapat meningkatkan potongan semua orang.

John Rawls mendukung gagasan yang selaras dengan apa yang para ekonom sebut sebagai hasil "Pareto Superior," yaitu kondisi di mana perubahan dari satu situasi ke situasi lain meningkatkan kesejahteraan seseorang tanpa merugikan orang lain. 

Dalam konteks ini, Rawls akan berargumen bahwa kita harus memilih perubahan yang menghasilkan perbaikan bagi setidaknya satu orang tanpa memperburuk keadaan orang lain, sebuah kondisi yang disebut "Pareto Improvement."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun