Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Meraih Keadilan, Mewujudkan Kesetaraan melalui Distribusi yang Adil

22 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Friedrich Naumann Foundation

1. Pilihan Berdasarkan Kondisi Minimum

Rawls berargumen bahwa para perunding, dalam keadaan ketidaktahuan tentang status sosial dan ekonomi mereka, akan mencari untuk menjamin kondisi minimum yang tertinggi bagi semua orang. Dalam konteks ini, "kondisi minimum" merujuk pada tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang paling rendah yang akan mereka terima. Prinsip Perbedaan memastikan bahwa ketidaksetaraan yang mungkin ada dalam masyarakat tetap memberikan manfaat bagi mereka yang berada di posisi terendah.

Kehidupan yang bersahaja, Rawls menekankan pentingnya menjaga agar kondisi minimum ini cukup untuk hidup yang bersahaja, yang mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan layanan kesehatan. Ini menciptakan jaminan bahwa setiap individu, tanpa memandang posisi sosialnya, akan memiliki akses untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

2. Menghindari Risiko

Dalam Posisi Asali, para perunding tidak mengetahui distribusi pendapatan di masyarakat yang mungkin mereka masuki. Misalnya, dalam sistem Wealthmaximizia, meskipun ada kemungkinan besar bahwa sebagian besar orang akan menghasilkan pendapatan yang sangat tinggi (misalnya, 999 dari 1.000 orang menghasilkan $100.000 atau lebih), para perunding tidak memiliki jaminan bahwa mereka akan termasuk dalam kelompok tersebut. Ketidaktahuan ini menciptakan ketidakpastian yang signifikan.

Menghindari ketidakpastian, dengan tidak mengetahui persentase orang yang berada di setiap kelompok pendapatan, para perunding akan lebih cenderung untuk menghindari risiko yang mungkin mengakibatkan mereka terjebak dalam kondisi yang sangat buruk. Jika mereka memiliki informasi tentang distribusi pendapatan yang menguntungkan sebagian besar orang, mereka mungkin lebih berani memilih sistem tersebut. Namun, dalam situasi di mana mereka tidak memiliki informasi tersebut, mereka cenderung memilih sistem yang menjamin hasil minimum yang lebih baik.

3. Memilih Keamanan dan Keadilan

Maka dari itu, memilih Prinsip Perbedaan memungkinkan para perunding untuk memastikan bahwa, apa pun yang terjadi, mereka akan memiliki jaminan kondisi yang lebih baik daripada yang mungkin mereka peroleh di bawah sistem lain. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan keinginan untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keadilan dan solidaritas dalam masyarakat.

Dengan demikian, Rawls berargumen bahwa para perunding di Posisi Asali, dengan mengandalkan Prinsip Perbedaan, secara rasional akan memilih untuk menciptakan masyarakat yang menekankan kesejahteraan bagi semua, terutama bagi mereka yang paling tidak beruntung. Dalam hal ini, mereka lebih memilih untuk menjamin kondisi minimum yang lebih baik daripada mengambil risiko dalam sistem yang tidak pasti, seperti Wealthmaximizia, yang mungkin tidak memberikan manfaat yang sama bagi semua orang. Prinsip ini memberikan landasan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Prinsip Perbedaan yang diajukan oleh John Rawls bersifat prioritarian, bukan egalitarian. Ini berarti bahwa fokus utamanya adalah memberikan prioritas kepada kesejahteraan kelompok yang paling tidak beruntung dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai sifat prioritarian dari Prinsip Perbedaan dan implikasinya terhadap ketidaksetaraan:

1. Prioritas untuk yang Paling Tidak Beruntung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun