Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Meraih Keadilan, Mewujudkan Kesetaraan melalui Distribusi yang Adil

22 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Friedrich Naumann Foundation

Rawls terlahir dengan bakat intelektual, termasuk kecerdasan, kreativitas, dan tingkat kesadaran yang tinggi, yang sebagian besar diwarisi melalui genetika. 

Selain itu, ia juga lahir dalam keluarga kaya yang memiliki sumber daya untuk mendukung perkembangan intelektualnya, seperti mengirimnya ke sekolah-sekolah elit dan akhirnya ke Princeton. Kombinasi dari bakat genetik dan dukungan sosial inilah yang membuat Rawls unggul di dunia akademis.

Namun, Rawls menekankan bahwa semua keberuntungan ini bukan sesuatu yang dia "peroleh" melalui usaha pribadi. Ia tidak melakukan sesuatu sebelum dilahirkan untuk "memenangkan" gen yang baik atau dilahirkan di keluarga kaya. 

Tidak ada ujian di surga yang menentukan siapa yang akan dilahirkan dalam kondisi lebih menguntungkan. Sebaliknya, semua ini adalah hasil dari apa yang disebut Rawls sebagai "undian genetik dan sosial," di mana sebagian orang secara acak mendapatkan keistimewaan sejak lahir, sementara yang lain tidak.

Rawls berpendapat bahwa karena kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang di luar kendali mereka---seperti genetika dan kondisi sosial---kita tidak bisa mengklaim bahwa ketidaksetaraan yang ada dalam masyarakat saat ini sepenuhnya adil. 

Dia mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana keadilan harus mencakup redistribusi sumber daya agar semua orang, terutama yang kurang beruntung dalam "undian" ini, memiliki kesempatan yang setara untuk mencapai kesuksesan.

John Rawls memiliki pandangan yang skeptis tentang gagasan bahwa orang benar-benar "pantas" menduduki posisi tertentu dalam kehidupan. Menurutnya, meskipun seseorang mencapai kesuksesan melalui pilihan-pilihan yang dianggap bagus---seperti bekerja keras atau memiliki kesadaran tinggi---pilihan-pilihan ini masih sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di luar kendali mereka, seperti genetik atau lingkungan tempat mereka dibesarkan. 

Karena itulah, Rawls berpendapat bahwa orang tidak benar-benar pantas menerima keberhasilan yang mereka raih, karena keberhasilan tersebut sebagian besar merupakan hasil dari keberuntungan yang tidak layak mereka dapatkan.

Bagi Rawls, untuk benar-benar layak mendapatkan hasil tertentu, seseorang harus terlebih dahulu pantas atas sifat-sifat atau tindakan yang memungkinkan hasil tersebut. Namun, karena sifat-sifat seperti kecerdasan, bakat, dan bahkan keputusan untuk bekerja keras sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, yang tidak bisa dipilih oleh seseorang, maka klaim bahwa orang pantas mendapat kesuksesan atau penghargaan besar dari masyarakat menjadi lemah.

Dengan demikian, Rawls menegaskan bahwa ketidaksetaraan dalam hasil kehidupan tidak dapat dibenarkan berdasarkan faktor-faktor yang diberikan atau diwariskan. Ketidaksetaraan semacam itu tidak adil jika hanya berdasarkan keberuntungan. Namun, Rawls tidak menolak semua bentuk ketidaksetaraan. 

Dia berpendapat bahwa ketidaksetaraan dapat dibenarkan hanya jika ketidaksetaraan tersebut berkontribusi pada kebaikan bersama dan meningkatkan kondisi semua orang, terutama mereka yang berada di posisi paling bawah dalam masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun