Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengakhiri Lingkaran Setan: Mencegah dan Mengatasi Perundungan di Tempat Kerja

19 Oktober 2024   09:05 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:10 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perundungan di tempat kerja tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai masalah fisik pada korban. Ketegangan psikologis yang dialami akibat perundungan dapat berkontribusi pada munculnya gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan masalah pencernaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing masalah tersebut:

a. Sakit Kepala

Sakit kepala yang dialami oleh korban perundungan sering kali merupakan respons fisik terhadap stres dan kecemasan yang berkepanjangan. Ketika seseorang mengalami perundungan, tingkat stres mereka meningkat, dan ini dapat menyebabkan ketegangan otot di area leher dan kepala, yang berkontribusi pada sakit kepala tipe tegang atau migrain. Contoh: Seorang karyawan yang terus-menerus menghadapi perundungan mungkin mulai merasakan sakit kepala yang berulang setiap kali mereka harus pergi ke tempat kerja atau menghadiri rapat, menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu produktivitas.

b. Gangguan Tidur

Perundungan dapat memengaruhi pola tidur seseorang. Korban sering kali mengalami kesulitan tidur, insomnia, atau gangguan tidur lainnya akibat kecemasan dan stres yang tinggi. Pikiran tentang perundungan dan ketakutan akan interaksi sosial di tempat kerja dapat menghalangi mereka untuk bersantai dan tidur dengan nyenyak. Contoh: Seorang karyawan yang tertekan karena perlakuan buruk dari rekan kerja mungkin terbangun di malam hari, berpikir tentang kejadian yang dialaminya, sehingga menyebabkan mereka merasa lelah dan tidak fokus di hari berikutnya.

c. Masalah Pencernaan

Stres akibat perundungan dapat memengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan gejala seperti mual, diare, atau masalah pencernaan lainnya. Ketika seseorang mengalami tekanan emosional, tubuh mereka merespons dengan merilis hormon stres, yang dapat mengganggu fungsi normal sistem pencernaan. Contoh: Seorang karyawan yang mengalami perundungan mungkin sering merasa mual sebelum rapat atau mengalami perut kembung dan diare, terutama ketika mereka harus berinteraksi dengan pelaku perundungan, yang dapat semakin meningkatkan stres dan ketidaknyamanan fisik.

d. Hubungan Antara Kesehatan Mental dan Fisik

Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental dan fisik saling terkait. Stres emosional yang diakibatkan oleh perundungan dapat memicu reaksi fisik yang lebih serius jika tidak ditangani. Korban mungkin merasa terjebak dalam siklus di mana masalah mental menyebabkan masalah fisik, dan sebaliknya. Contoh: Seseorang yang menderita sakit kepala mungkin merasa lebih cemas dan tertekan, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi fisiknya. Ketidaknyamanan fisik dapat mengurangi kemampuan mereka untuk bekerja secara efektif dan berinteraksi dengan rekan kerja, menciptakan siklus negatif.

Untuk membantu korban perundungan mengatasi masalah kesehatan fisik yang muncul akibat stres, penting bagi organisasi dan rekan kerja untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Ini bisa termasuk:

a. Akses ke Layanan Kesehatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun