Memberikan pelatihan bagi karyawan tentang dampak perundungan dan cara mengidentifikasi dan menghentikan penyebaran gosip.
b. Mendorong Komunikasi Terbuka
Menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan melaporkan perilaku perundungan.
c. Penegakan Kebijakan yang Ketat
Mengimplementasikan tindakan disipliner terhadap mereka yang terlibat dalam penyebaran gosip atau rumor, sehingga menunjukkan bahwa organisasi tidak mentolerir perundungan.
Dengan intervensi yang tepat dan dukungan yang diberikan, organisasi dapat membantu korban perundungan mengatasi dampak dari penyebaran gosip dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Batas Toleransi Perundungan
Perundungan adalah masalah serius yang dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di tempat kerja, sekolah, dan komunitas. Meskipun tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan tindakan yang termasuk dalam kategori perundungan, ada beberapa elemen kunci yang dapat digunakan untuk memahami dan mengidentifikasi perilaku ini. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai definisi dan karakteristik perundungan:
a. Perilaku yang Berulang
Salah satu ciri utama perundungan adalah sifatnya yang berulang. Tindakan ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi sering kali dilakukan secara konsisten terhadap individu tertentu. Perilaku berulang ini dapat menciptakan suasana ketakutan dan kecemasan bagi korban, membuat mereka merasa terancam setiap kali mereka berada di lingkungan yang sama. Contoh: Seorang karyawan yang terus-menerus diejek atau diabaikan oleh rekan kerja mereka setiap kali mereka berinteraksi.
b. Perilaku yang Tidak Pantas