Bubur Tinutuan sering disajikan bersama lauk tambahan seperti ikan asin, sambal roa (sambal ikan khas Sulawesi), atau perkedel jagung. Kombinasi ini menghasilkan hidangan yang lezat dan memuaskan. Meskipun bubur ini dikenal sebagai makanan khas pagi atau sarapan, namun bisa dinikmati kapan saja.
Karena kaya akan sayuran dan bahan-bahan sehat, Bubur Tinutuan dianggap sebagai makanan yang sangat bergizi, baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Bubur ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Sulawesi Utara yang mencerminkan kekayaan sumber daya alam dan tradisi kuliner daerah tersebut.
Bubur kanji, juga disebut bubur beras atau bubur nasi, adalah hidangan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan air dalam jumlah banyak hingga berasnya hancur dan menghasilkan tekstur lembut seperti bubur. Hidangan ini sangat populer di banyak negara Asia seperti Indonesia, China, Thailand, Vietnam, dan Jepang. Bubur kanji umumnya digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi, terutama ketika seseorang ingin makanan yang lebih mudah dicerna atau untuk variasi menu sehari-hari.
Karena rasa bubur kanji yang tawar, biasanya bubur ini disajikan dengan berbagai hidangan pendamping dan bumbu tambahan agar lebih lezat. Beberapa pendamping umum yang sering ditambahkan meliputi:
- Suwiran ayam - Ini membuat bubur menjadi bubur ayam, salah satu variasi bubur paling populer di Indonesia. Suwiran daging ayam ditaburkan di atas bubur, sering disertai dengan irisan daun bawang, bawang goreng, kacang tanah goreng, dan kerupuk.
- Daging atau ikan - Bubur kanji juga bisa disajikan dengan tambahan daging sapi, babi, atau ikan, tergantung preferensi atau tradisi daerah. Di beberapa negara, seperti China, bubur ini bisa ditambahkan daging cincang atau irisan tipis daging yang dimasak bersama bubur.
- Bumbu dan saus- Untuk menambah cita rasa, bubur kanji biasanya diberi tambahan bumbu seperti kecap asin, garam, merica, dan kaldu ayam. Kecap manis juga sering ditambahkan untuk memberikan sedikit rasa manis, menciptakan keseimbangan rasa gurih dan manis. Di beberapa variasi lain, saus sambal atau saus pedas digunakan sebagai pendamping untuk memberikan sensasi pedas.
Bubur kanji sering kali dianggap sebagai makanan yang nyaman dan menenangkan, terutama ketika seseorang sedang sakit atau ingin makanan yang mudah dicerna. Karena teksturnya yang lembut dan mudah dikunyah, bubur ini sering menjadi pilihan makanan bagi anak-anak, lansia, atau orang yang sedang dalam pemulihan.
Selain itu, bubur kanji juga menjadi bagian dari tradisi sarapan di beberapa negara. Misalnya, di Thailand, bubur sering disajikan dengan telur rebus dan potongan daging, sedangkan di Vietnam, bubur dikenal sebagai "cho" dan disajikan dengan berbagai tambahan seperti daun bawang, daging, dan rempah-rempah segar.
Keberagaman dalam penyajian bubur kanji di berbagai negara menunjukkan fleksibilitasnya sebagai hidangan dasar yang bisa disesuaikan dengan berbagai bumbu, lauk, dan tradisi kuliner lokal.
Bubur kanji adalah hidangan yang dibuat dari beras yang dimasak dalam jumlah air yang banyak hingga beras menjadi sangat lunak dan hancur, menghasilkan tekstur yang lembut dan berwarna putih. Proses pembuatan bubur kanji melibatkan beberapa langkah kunci yang memengaruhi hasil akhir, termasuk waktu perebusan dan jumlah air yang digunakan.
1. Proses Pembuatan Bubur Kanji
a. Pemilihan Beras
Beras yang biasa digunakan untuk membuat bubur kanji adalah beras putih yang berkualitas baik. Jenis beras yang lebih pulen atau ketan juga dapat digunakan, tergantung pada preferensi dan hasil yang diinginkan.