Bubur ketan hitam adalah lebih dari sekadar hidangan penutup yang manis dan kenyal. Dengan akar sejarah yang dalam dan makna filosofis yang kuat, bubur ketan hitam menggambarkan kekayaan budaya Indonesia, terutama dalam tradisi Jawa. Dari statusnya yang dahulu hanya dinikmati oleh raja hingga kini menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh semua orang, bubur ketan hitam tetap menjadi simbol kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang dalam setiap suapan. Kelezatan dan nilai budayanya menjadikan bubur ketan hitam sebagai makanan yang tak tergantikan dalam tradisi dan kehidupan masyarakat Indonesia.
4. Bubur SumSum
Bubur sumsum adalah hidangan tradisional yang sangat populer di Indonesia dan juga dikenal di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand Selatan. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai bahan, cara pembuatan, penyajian, dan sejarah bubur sumsum.
a. Bahan Utama
1) Tepung Beras
Tepung beras adalah bahan dasar utama dalam pembuatan bubur sumsum. Tepung ini memberikan tekstur lembut dan kenyal pada hidangan. Ketika dicampurkan dengan air dan dimasak, tepung beras akan mengental dan membentuk bubur yang memiliki konsistensi kental.
2) Air
 Air digunakan untuk melarutkan tepung beras dan memasak campuran tersebut. Rasio air dan tepung beras yang tepat sangat penting untuk mencapai konsistensi yang diinginkan.
3) Gula Merah
Kuah manis yang menyertai bubur sumsum biasanya terbuat dari gula merah yang dicairkan. Gula merah memberikan rasa manis yang khas dan aroma karamel yang lezat, menciptakan kombinasi yang sempurna dengan bubur yang gurih.
4) Daun Pandan (opsional)