f. Tantangan Fokus dan Konsentrasi
Teknologi digital, khususnya media sosial, sering kali merusak kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lama. Notifikasi yang terus-menerus, fitur-fitur interaktif, dan konten yang selalu berubah menciptakan lingkungan yang penuh dengan gangguan. Hal ini berlawanan dengan aktivitas membaca buku, yang membutuhkan ketenangan, fokus, dan konsentrasi yang dalam untuk memahami cerita atau informasi secara menyeluruh. Ketika seseorang terbiasa dengan gangguan digital ini, mereka mungkin merasa lebih sulit untuk duduk dan membaca dalam jangka waktu yang panjang.
g. Perubahan Gaya Hidup
Teknologi juga telah mengubah gaya hidup banyak orang, khususnya generasi muda. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar daripada beraktivitas fisik atau melakukan kegiatan lain yang lebih mendalam seperti membaca. Banyak orang lebih memilih menggunakan gadget mereka selama waktu senggang untuk berselancar di internet atau media sosial daripada membaca buku. Gaya hidup yang didominasi oleh aktivitas digital ini membuat membaca tampak seperti kegiatan yang kurang menarik atau membosankan dibandingkan alternatif-alternatif hiburan lainnya.
h. Informasi yang Berlebihan (Information Overload)
Teknologi telah membuat informasi menjadi lebih mudah diakses, namun ini juga menimbulkan masalah "information overload," di mana pengguna merasa kewalahan dengan jumlah informasi yang tersedia. Dengan begitu banyak informasi yang datang dari berbagai sumber, orang cenderung mencari informasi yang disajikan dengan cara yang paling mudah dan cepat dikonsumsi, seperti di media sosial, daripada mencari sumber bacaan yang lebih dalam seperti buku.
Solusi untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dan meningkatkan minat baca:
a. Memanfaatkan Teknologi untuk Literasi
Alih-alih menganggap teknologi sebagai ancaman bagi minat baca, teknologi bisa digunakan sebagai alat untuk mendukung literasi. E-book, aplikasi pembelajaran, atau platform online yang menyediakan akses ke ribuan buku bisa menjadi alternatif bagi mereka yang lebih suka menggunakan gadget. Memperkenalkan aplikasi membaca interaktif untuk anak-anak dan remaja juga dapat membuat kegiatan membaca lebih menarik.
b. Membangun Kebiasaan Membaca Secara Berkala
Orang tua, guru, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mendorong kebiasaan membaca yang konsisten. Misalnya, menetapkan waktu "tanpa gadget" di rumah atau sekolah untuk fokus pada membaca buku fisik atau e-book bisa membantu menciptakan keseimbangan antara waktu layar dan kegiatan literasi.