Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UNESCO: Minat Baca di Indonesia Masih Rendah, Tantangan dan Solusi Bagi Literasi Nasional

9 Oktober 2024   09:59 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:06 6584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan di dunia kerja akibat inovasi teknologi, seperti otomatisasi atau penggunaan kecerdasan buatan, menuntut pekerja untuk terus belajar dan beradaptasi dengan keterampilan baru. Orang yang kurang membaca akan sulit memahami bagaimana perubahan ini akan memengaruhi pekerjaan mereka dan apa yang perlu dilakukan untuk tetap relevan. Membaca buku, artikel, atau laporan tentang tren tenaga kerja dan inovasi teknologi dapat membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini. Tanpa informasi yang memadai, mereka akan tertinggal dan kesulitan bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin dinamis.

i. Sulit Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis

Inovasi baru sering kali membutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk memahaminya dengan baik. Membaca secara mendalam membantu mengasah keterampilan ini, karena seseorang tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga menganalisis, mengevaluasi, dan mempertanyakan apa yang mereka baca. Ketika masyarakat tidak terbiasa membaca, kemampuan mereka untuk berpikir kritis dalam menghadapi inovasi atau informasi baru juga akan terbatas. Ini akan membuat mereka lebih sulit untuk menilai dampak inovasi tersebut secara objektif atau untuk mengembangkan strategi adaptasi yang tepat.

j. Keterbatasan Akses ke Ide-ide Baru

Membaca adalah cara terbaik untuk terpapar pada berbagai ide baru, baik itu dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, atau budaya. Orang yang kurang membaca cenderung hanya memiliki akses ke ide-ide yang sudah mereka kenal atau yang mereka dapatkan dari lingkungan langsung mereka. Ini membatasi kemampuan mereka untuk memahami inovasi baru yang sering kali membawa ide-ide radikal atau pendekatan yang berbeda dari kebiasaan lama. Dengan demikian, mereka lebih cenderung menolak inovasi atau perubahan yang tidak mereka pahami sepenuhnya.

Solusi untuk mengatasi kesulitan memahami inovasi bagi masyarakat yang kurang membaca:

a. Promosi Literasi Digital dan Bacaan Berkualitas

Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat mempromosikan literasi digital dan menyediakan akses ke bahan bacaan yang berkualitas. Masyarakat perlu diperkenalkan dengan platform-platform yang menyediakan informasi yang valid dan mendalam tentang inovasi baru.

b. Program Literasi yang Menarik dan Relevan

Penyediaan program literasi yang menarik, seperti klub buku, diskusi literasi, atau penggunaan media interaktif, dapat membantu masyarakat mengembangkan minat baca. Buku-buku yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka juga perlu disediakan agar mereka termotivasi untuk belajar lebih banyak tentang inovasi baru.

c. Peningkatan Akses ke Bacaan Elektronik

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun