Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UNESCO: Minat Baca di Indonesia Masih Rendah, Tantangan dan Solusi Bagi Literasi Nasional

9 Oktober 2024   09:59 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:06 7220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/freepik 

f. Tantangan Fokus dan Konsentrasi

Teknologi digital, khususnya media sosial, sering kali merusak kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lama. Notifikasi yang terus-menerus, fitur-fitur interaktif, dan konten yang selalu berubah menciptakan lingkungan yang penuh dengan gangguan. Hal ini berlawanan dengan aktivitas membaca buku, yang membutuhkan ketenangan, fokus, dan konsentrasi yang dalam untuk memahami cerita atau informasi secara menyeluruh. Ketika seseorang terbiasa dengan gangguan digital ini, mereka mungkin merasa lebih sulit untuk duduk dan membaca dalam jangka waktu yang panjang.

g. Perubahan Gaya Hidup

Teknologi juga telah mengubah gaya hidup banyak orang, khususnya generasi muda. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar daripada beraktivitas fisik atau melakukan kegiatan lain yang lebih mendalam seperti membaca. Banyak orang lebih memilih menggunakan gadget mereka selama waktu senggang untuk berselancar di internet atau media sosial daripada membaca buku. Gaya hidup yang didominasi oleh aktivitas digital ini membuat membaca tampak seperti kegiatan yang kurang menarik atau membosankan dibandingkan alternatif-alternatif hiburan lainnya.

h. Informasi yang Berlebihan (Information Overload)

Teknologi telah membuat informasi menjadi lebih mudah diakses, namun ini juga menimbulkan masalah "information overload," di mana pengguna merasa kewalahan dengan jumlah informasi yang tersedia. Dengan begitu banyak informasi yang datang dari berbagai sumber, orang cenderung mencari informasi yang disajikan dengan cara yang paling mudah dan cepat dikonsumsi, seperti di media sosial, daripada mencari sumber bacaan yang lebih dalam seperti buku.

Solusi untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dan meningkatkan minat baca:

a. Memanfaatkan Teknologi untuk Literasi

Alih-alih menganggap teknologi sebagai ancaman bagi minat baca, teknologi bisa digunakan sebagai alat untuk mendukung literasi. E-book, aplikasi pembelajaran, atau platform online yang menyediakan akses ke ribuan buku bisa menjadi alternatif bagi mereka yang lebih suka menggunakan gadget. Memperkenalkan aplikasi membaca interaktif untuk anak-anak dan remaja juga dapat membuat kegiatan membaca lebih menarik.

b. Membangun Kebiasaan Membaca Secara Berkala

Orang tua, guru, dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mendorong kebiasaan membaca yang konsisten. Misalnya, menetapkan waktu "tanpa gadget" di rumah atau sekolah untuk fokus pada membaca buku fisik atau e-book bisa membantu menciptakan keseimbangan antara waktu layar dan kegiatan literasi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun