Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyingkap Rahasia Alkimia: Perpaduan Ilmu Pengetahuan dan Spiritualitas

13 Juli 2024   10:17 Diperbarui: 13 Juli 2024   10:23 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wellcome Images/ Wikipedia 
Wellcome Images/ Wikipedia 

Sementara alkimia Barat akhirnya berfokus pada transmutasi logam biasa menjadi logam mulia, alkimia Tiongkok memiliki hubungan yang lebih kentara dengan obat-obatan dan kesehatan. Meskipun terdapat perbedaan dalam fokus dan pendekatan, kedua tradisi ini memiliki beberapa kesamaan yang mendasar.

1. Batu Filosof dan Eliksir Keabadian

Dalam alkimia Barat, tujuan utama banyak alkimiawan adalah menemukan Batu Filosof, sebuah zat mitos yang diyakini dapat mengubah logam biasa menjadi emas dan memberikan keabadian. Sebaliknya, para alkimiawan Tiongkok mencari Grand Elixir of Immortality, yang juga dikenal sebagai Eliksir Keabadian. Meskipun tujuan spesifiknya berbeda, kedua tradisi ini memiliki kesamaan dalam pencarian mereka akan zat yang dapat memberikan kesempurnaan material dan spiritual.

Dalam pandangan hermetis, kedua tujuan ini tidaklah berdiri sendiri. Batu Filosof sering disetarakan dengan panacea universal, obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit dan memperpanjang usia. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa kedua tradisi alkimia ini mungkin memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang diperkirakan semula.

2. Penemuan Bubuk Hitam

Salah satu pencapaian terpenting alkimiawan Tiongkok adalah penemuan bubuk hitam atau mesiu. Bubuk hitam disebut-sebut dalam teks-teks abad ke-9 dan sudah digunakan dalam kembang api pada abad ke-10. Pada tahun 1290, bubuk ini digunakan dalam meriam. Dari Tiongkok, penggunaan mesiu menyebar ke Jepang, bangsa Mongol, dunia Arab, dan Eropa. Mesiu digunakan oleh bangsa Mongol melawan bangsa Hungaria pada tahun 1241, dan di Eropa mulai digunakan pada abad ke-14.

Penemuan mesiu menunjukkan bagaimana alkimia Tiongkok tidak hanya berfokus pada pencarian keabadian tetapi juga pada aplikasi praktis yang memiliki dampak besar terhadap teknologi militer dan hiburan.

3. Hubungan dengan Obat-Obatan dan Seni Bela Diri

Alkimia Tiongkok berkaitan erat dengan obat-obatan, terutama dalam konteks Taoisme. Praktik-praktik seperti akupunktur dan moksibusi (penggunaan panas dari pembakaran ramuan tertentu pada titik-titik akupunktur) merupakan bagian integral dari tradisi alkimia Tiongkok. Selain itu, alkimia juga memiliki hubungan dengan seni bela diri seperti Tai Chi Chuan dan Kung Fu.

Meskipun beberapa aliran Tai Chi meyakini bahwa ilmu mereka diturunkan dari cabang-cabang Higienis atau Filosofis Taoisme, bukan dari cabang Alkimia, ada pengaruh signifikan dari prinsip-prinsip alkimia dalam latihan-latihan tersebut. Seni bela diri ini tidak hanya difokuskan pada kekuatan fisik tetapi juga pada keseimbangan energi dalam tubuh, yang sejalan dengan tujuan alkimia untuk mencapai kesempurnaan dan harmoni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun