3. Inovasi dalam Kedokteran
Paracelsus adalah pelopor dalam penggunaan zat kimia dan mineral dalam bidang kedokteran. Ia menulis bahwaÂ
"Banyak orang berkata bahwa alkimia bertujuan membuat emas dan perak. Bagiku, tujuan alkimia bukan itu, melainkan untuk mempelajari kebaikan dan kekuatan yang terkandung dalam obat."Â
Pandangan hermetisnya adalah bahwa penyakit dan kesehatan dalam tubuh bergantung pada keselarasan antara manusia sebagai mikrokosmos dan alam sebagai makrokosmos.
Pendekatan Paracelsus berbeda dengan para pendahulunya. Ia menggunakan analogi mikrokosmos-makrokosmos bukan untuk pemurnian jiwa, melainkan untuk menjelaskan bahwa manusia harus memiliki keseimbangan mineral tertentu dalam tubuhnya. Penyakit-penyakit tertentu dapat disembuhkan dengan obat yang tepat. Meskipun beberapa upayanya, seperti penggunaan air raksa, tampak keliru dari sudut pandang modern, gagasan dasar Paracelsus tentang obat kimiawi bertahan dan terbukti memiliki dampak jangka panjang.
4. John Dee dan Edward Kelley
Di Inggris, alkimia pada masa ini sering dikaitkan dengan Dr. John Dee (13 Juli 1527 -- Desember 1608). Dee dikenal sebagai astrolog, kriptografer, dan konsultan ilmiah bagi Ratu Elizabeth I. Ia juga tertarik pada alkimia dan menulis tentang topik ini dalam bukunya "Monas Hieroglyphica" (1564), yang dipengaruhi oleh Kabala. Dee dianggap sebagai ahli dalam karya-karya Roger Bacon.
Teman Dee, Edward Kelley, mengklaim bisa berbicara dengan malaikat melalui bola kristal dan memiliki bubuk yang dapat mengubah air raksa menjadi emas. Kelley mungkin merupakan asal mula citra alkimiawan penipu yang banyak dikenal di kalangan masyarakat pada waktu itu.
5. Micha Sdziwj
Micha Sdziwj (Michael Sendivogius) (1566 - 1636) adalah alkimiawan Polandia yang terkenal, filosof, dan dokter. Ia adalah perintis dalam ilmu kimia dan mengasumsikan bahwa udara mengandung oksigen, jauh sebelum penemuan oleh Scheele dan Priestley. Sdziwj menghangatkan nitre (saltpetre) dan menghasilkan gas yang disebutnya "minuman kehidupan," yang kemudian dikenal sebagai oksigen.
Zaman Modern dan Renaisans menandai periode penting dalam perkembangan alkimia. Meskipun praktik alkimia sering kali disalahgunakan oleh penipu, tokoh-tokoh seperti Paracelsus, John Dee, dan Micha Sdziwj memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ilmu pengetahuan. Mereka membantu menggeser alkimia dari okultisme menuju pendekatan yang lebih ilmiah, yang kemudian menjadi dasar bagi perkembangan ilmu kimia modern.