"Iya deadline, D-E-A-D-L-I-N-E!"
Aduh kok bias lupa ya, aku langsung mengambil naskah yang sudah kubuat dan langsung menyerahkannya. Dia pun menerima dan langsung mengeceknya saat itu juga.
Baiklah karena sudah kuberikan, aku mau langsung tidur aja. Tiba-tiba pundakku ditahan oleh seseorang, saat kulihat kebelakang seketika aku merinding. Aura membunuh Cecilia terasa lebih menggelegar dibanding biasanya, disisi lain gadis itu tetap saja duduk dengan tenang sambal menunjukan ekspresi wajah mengejek.
"Sensei! Ini apa ya?"
"Oh, ini adegan si MC bermain dengan anak kecil."
"kalau ini?"
"Ini pas MC lagi jalan sama anak kecil."
"Dasar kamu komikus lolicon."
Aku menunjukan ekspresi budha dengan kedua tanganku berpose layaknya sedang bertapa sembari bicara "Lolicon adalah Kehidupan"
Seketika Nampak sebuah buku terbang ke arahku dan mendarat pas di wajahku. Rasanya sih gak sakit namun ada serangan susulan, tepatnya diperutku ini.
"Baiklah akan kuterima naskah ini, lain kali cobalah untuk tidak memasukan hasrat loli mu ke komik yang kamu buat."