Dia pun memalingkan pandangannya dariku. Aku gak mengerti mengapa dia berperilaku seperti ini. Perilakunya jauh berbeda dibanding biasanya. Ada apa ya, apa dia marah padaku. Dengan pasrah aku terus berpikir, meskipun di mata orang lain aku seperti orang bodoh yang sedang melamun sendiri.
*Di sisi lain
Aduh kenapa jantung aku berdebar-debar gini sih. Kok aku gak bisa mandang mukanya sih. Setiap aku ngeliat dia, pasti aja langsung ngalihin pandangan. Ada apa dengan aku iiiiihh. Jangan sampai dia salah paham, untung dia gak peka. Bisa-bisa ntar aku disangka suka sama dia.
"Kamu suka ya sama dia?"
"Tomioka! Apa yang kau maksud hah!"
"Ahhh keluar juga tsunderenya."
Aku suka sama dia? Gak-gak mungkin. Dia kan cuma orang yang memberi aku tempat tinggal. Saat aku selesai dengan urusanku, aku akan pergi dari sini. Aku akan memulai hidupku yang baru, mungkin bertemu dengan lelaki idamanku, hehe~.
"Kenapa kau senyum-senyum sendiri, Luna?
"Berisik, aku gak senyum kok! Hmph!"
"Daripada senyum sendiri, lebih baik kita bantu dia. Kasihan melamun terus dari tadi."
Oh aku lupa kalau dia lagi melamun. Kira-kira dia marah gak ya gara-gara aku memalingkan wajahku tadi. Semoga aja engga, kan dia orangnya baik.