Hal yang seperti ini sudah menjadi santapanku setiap hari. Namun kali ini kejadian yang tak terduga pun terjadi.
"Permisi, bolehkah aku meminta uang 100 yen, Kak."
Sungguh pandangan yang amat menusuk hati nurani. Saat ini pandanganku terkunci kepada seorang gadis berusia kurang lebih 16 tahun. Wajahnya yang lesu dan pucat, rambutnya yang berantakan karena terurai oleh angin yang membara, pakaiannya yang kotor layaknya seorang yang sedang selesai tidur di jalanan, dan matanya yang merah menandakan bahwa ia habis menangis.
"Mengapa kamu Nampak seperti ini? Rumahmu dimana?"
"Aku sudah tidak punya rumah lagi, Kak."
Sungguh tak tega hati ini. Mengapa gadis secantik dirinya harus menderita seperti ini. Di saat diriku sedang diam membisu, tiba-tiba terlintas di benakku sebuah ide untuk menyelesaikan masalah ini.
"Bagaimana kalau kamu tinggal bersamaku?"
"Haaaaah! Untuk apa aku tinggal bersamamu dasar cabul!"
Ahhhhhhhhh dia ini kenapa sih. Di diemin salah diberi solusi juga salah, jadi sebenarnya apa maunya sih. Tak kusangka gadis ini lain gadis yang lugu, melainkan gadis yang bertipikal tsundere. Karena waktu sudah mau malam, aku dengan segera pulang ke rumah dan meninggalkannya.
Seketika kurasakan sesuatu yang janggal. Lengan bajuku tertarik dan saat dilihat ternyata yang menariknya bukan lain ialah gadis tadi. Tatapannya kali ini terlihat lebih tajam. Di bola matanya terlihat kerlip-kerlip air mata. Dan saat itu ku hanya berkata
"Kau Kenapa?"