"Assalamualaikum." Ucap seorang cowok yang suaranya nampak tak asing di telinganya.
 "Wa.. Wa. Waalaikumsalam." Jawab Zahra yang terengah-engah mengucapkannya.
 Pintu pun terbuka, Zahra nampak syok sekaligus senang. Marvel, seseorang yang dia rindukan sekarang berada di depannya ucapan salam dari Marvel dan peci di atas kepalanya,benar-benar membuat Azzahra tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dengar sekarang.
 Apakah menjadi muslim adalah perjuangan yang Marvel maksud?
 Segera ia mempersilahkan Marvel untuk masuk, Marvel duduk di ruang tamu bersama Zahra namun tak satupun dari mereka ada yang berani memulai pembicaraan.
 "Hai, I'm sorry who are you?" Tanya Neneknya Zahra yang terkejut melihat kehadiran Marvel di ruang tamu.
 "Hai, my name is Marvel. Me and Zahra has known each other, and i'm also from Indonesia." Ucap Marvel.
 "Wow, nenek gak nyangka kamu fasih ngomong bahasa inggris. Kalau gitu nenek ke belakang dulu ya silahkan kalian lanjut ngobrolnya aja nenek akan buatkan minum." Ucap nenek dengan gembira.
 "Terimakasih banyak ya nek." Ucap Marvel.
 Nenek Azzahra jalan dengan terbirit-birit ke belakang untuk membuatkan mereka minum. Keheningan yang sedaritadi dirasakan akhirnya pecah karena nenek Zahra. Dengan memberanikan diri Marvel memulai pembicaraan.
 "Kamu apa kabar Za?" Tanya Marvel.