"Maaf.., Aku harus pergi Vel." Ucap Zahra yang menahan tangisnya.
 "Za, Aku percaya kalau kita ini adalah takdir yang tertunda. Aku akan berjuang sekuat tenagaku untuk hubungan kita, aku janji. Kamu akan menungguku kan?" Ucap Marvel yang menangis.
 "Aku akan menunggumu, Vel." Ucap Zahra.
 "Maaf, tapi aku harus pergi sekarang. Semoga kita bertemu lagi Marvel."
 5 tahun berlalu
 Semua terasa begitu cepat, Zahra masih setia menunggu Marvel untuk menepati janji. Tanpa kabar darinya hingga saat ini membuatnya terus memikirkan perjuangan apa yang dimaksud oleh Marvel.
 "Ara, sudah nenek bilang kan jangan sering melamun. Semenjak kamu disini kamu selalu melamun, nenek tahu bagaimana rasanya merindukan seorang pujaan hati tapi kamu harus bisa merelakannya ya." Ucap nenek Zahra.
 "Ara gak memikirkan apapun kok nek, Ara hanya sedikit kelelahan setelah pergi tadi kok." Ucap Zahra
 "Kalau gitu kamu makan dulu ya nak, ada kue jahe kesukaanmu di meja, nenek mau mandi dulu." Ucap nenek Zahra.
 "Iya nek."
 Saat Zahra hendak mengambil kue di meja, terdengar suara bel rumah berbunyi. Dengan segera Zahra menuju pintu masuk hendak membuka pintu untuk tamu itu.