Hari silih berganti, Marvel dan Azzahra semakin dekat satu sama lainnnya. Mengingat mereka adalah pemimpin dari acara ini maka tak heran bila mereka sering menghabiskan waktu bersama.
 "Abi, Umi, Zahra pamit ya mau pergi dulu." Pamit Azzahra kepada Abi dan Uminya.
 "Kamu mau pergi lagi nak?" Tanya Abi.
 "Iya Abi, Ara ada janji ke perpustakaan sama si Marvel buat bahas kunjungan ke Gunung Semeru." Jawab Zahra.
 "Oh si Marvel lagi toh, berdua lagi?" Tanya Abi dengan nada meninggi.
 "Abi, Ara sama Marvel cuma berteman dan gak lebih kok. Marvel juga anak baik Abi percaya kan?" Jawab Azzahra dengan gugup.
 "Abi percaya sama Ara, tapi Abi tidak percaya sama Marvel." Ucap Abi dengan tegas.
 "Udah Abi, Zahra kan cuma keluar sebentar kan buat belajar dan gak lebih. Ara ingat ya, jangan pulang terlalu malam, hati-hati ya sayang." Ucap Umi yang menenangkan mereka berdua.
 "Baik Umi, Ara pergi dulu." Ucap Zahra dengan bergegas bahkan tanpa pamit kepada orang tuanya.
 Dengan segera Zahra bergegas pergi dari rumahnya. Ia sudah sedari tadi ditunggu oleh Marvel di depan rumahnya untuk menjemputnya. Hening terasa sepanjang perjalanan, hanya alunan radio di dalam mobil yang bersuara tanpa ada satupun dari mereka yang memulai percakapan. Bahkan sesampainya di perpustakaan masih tak ada yang memulai percakapan.
 Saat di perpustakaan, waktu sudah menunjukkan waktu untuk tutup dan tetap tak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan. Merasa ada yang janggal, Marvel mencoba memberanikan dirinya untuk memulai pembicaraan.