Mohon tunggu...
12 farra naqa althea
12 farra naqa althea Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa FKM Unair 2024

Sangat suka berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sedentary Lifestyle

29 Agustus 2024   19:29 Diperbarui: 29 Agustus 2024   20:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sedentary lifestyle masa kanak-kanak di masa pandemi akan meningkatkan risiko 

kelebihan berat badan atau obesitas yang mengarah pada tekanan darah tinggi dan 

masalah kesehatan lainnya (CE Noticias Financieras, 2020). Medline Plus juga 

mengatakan, sedentary lifestyle memiliki konsekuensi yang serius seperti kalori 

yang terbakar lebih sedikit, sehingga lebih mungkin untuk menambah berat badan 

(CE Noticias Financieras, 2021). Jumlah kalori yang diserap melalui makanan, 

aktivitas fisik, dan metabolisme tubuh akan mempengaruhi pada pemeliharan 

berat badan (Fajanah, 2018). Hasil penelitian menyarankan sedentary 

lifestyle pada remaja tidak akan membuat kegemukan apabila remaja melakukan 

aktifitas fisik (Mann et al., 2017). Dalam penelitian Al Rahmad (2019), 

menyebutkan bahwa sedentary lifestyle mempunyai risiko sebesar 4,6 kali 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun