Kakek mengeluarkan sepuluh lembar kertas berbentuk persegi panjang yang kemudian dikibaskan layaknya seorang jutawan mengibaskan uangnya.Â
Kemudian tak disangka-sangka kakek tertawa dan menepuk wajah terkejut kelimanya bergantian dengan lembaran itu agar mereka tersadar dari keterkejutannya.Â
"Mau kemana kita?" tanya Alora setelah sadar dari keterkejutannya.Â
"JE-PANG" eja Atlas yang tiba-tiba sudah berada di belakang kakek mengintip isi lembaran persegi panjang yang ternyata adalah tiket pesawat.
Ken yang juga penasaran pun berlari ke belakang kursi kakek. Namun, seketika kakek memasukkan kembali tiket pesawat itu ke dalam amplop.Â
"Wait wait wait! Ke Jepang? Siapa yang ke Jepang?" Tanya Ale beruntun dengan semangat. Padahal belum tentu dia yang akan berangkat ke Amerika.Â
"Hmm, bentar bentar. Kek, Ken boleh lihat ga sih?" tanya Ken berlutut di depan kakek.Â
"Ga boleh!" tolak kakek berniat menjahili cucu-cucunya.Â
"Aaaaa, ayolah, Kek, pleasee," mohon Ale dengan raut wajah yang dibuat seimut mungkin.Â
Kakek tertawa melihatnya.Â
Akhirnya kakek mengambil kembali tiket pesawat yang ia sembunyikan tadi. Kemudian ia berikan pada Abe yang memang sedari tadi hanya bersandar di sofa dengan se-toples wafer cokelat yang ia makan.