Kei yang sudah tidak sabar untuk masuk ke bagian dalam kuil langsung menarik tangan Ale dan Ken yang masih sibuk memotret.Â
"Eh, eh, eh, bocil! Jangan buru-buru, dong!" Kei tidak peduli dengan teriakan Ken dan tetap menarik tangan Ale dan Ken sekuat tenaga.Â
Ale hanya bisa tertawa melihat tangannya yang ditarik Kei menaiki tangga dan masuk ke dalam kuil.
Di belakang mereka, Abe, Alora, Atlas, dan juga om Rai hanya terkekeh melihat kelakuan Kei yang menggemaskan.Â
***
Setelah puas mengelilingi kuil Tsukiji Honganji, mereka beralih menuju Ginza, pusat perbelanjaan yang identik dengan bangunan yang terletak di sudut jalan dekat persimpangan itu.Â
Rencananya mereka akan melaksanakan makan siang disana. Bekal yang mereka bawa sudah habis ditengah jalan, jadi mau tidak mau mereka harus mencari tempat untuk makan siang.Â
Sesampainya di Ginza, mereka segera menuju ke salah satu restoran shabushabu yang sudah mereka sepakati di perjalanan tadi.Â
Setelah itu mereka turun dari mobil dan masuk kedalam restoran.Â
Mereka berlima dan juga Kei berjalan menuju meja, sedangkan om Rai izin ke toilet sebentar.
Mereka memesan makanan sesuai dengan keinginan mereka.Â