Kemudian Ale beranjak membawa kedua kopernya untuk mencari keempat saudaranya.
"Umm, kayaknya gue ke depan aja, deh," akhirnya Ale pun berjalan menuju ke bagian depan bandara mengikuti feelingnya.
Kini, keempat remaja yang sudah berada di depan bandara terlebih dahulu telah menyadari tidak adanya Ale dan akan menelepon Ale.Â
Namun ternyata sebelum Alora akan menelepon, seseorang memanggil Abe.Â
"Woy, Abe!!" dan ternyata itu adalah Ale.Â
Ia melambaikan tangannya dan berlari menuju ke tempat saudara-saudaranya berkumpul dengan dua koper yang ia geret secepat mungkin.
"Ya ampun, Le! Lo kok bisa ketinggalan sih?" tanya Ken yang tadi sangat khawatir setelah menyadari bahwa Ale tidak mengikuti mereka ke depan bandara.Â
"Yee, lo pada kali yang ninggal gue," ucap Ale setelah mengatur napasnya yang lebih cepat setelah berlari dengan dua kopernya.Â
Alora menyodorkan sebotol air mineral pada Ale yang langsung diteguknya.
"Udah, lain kali jangan sampe ke ulang. Untung Ale baik-baik aj-" belum selesai Abe berbicara, tiba-tiba seseorang menepuk pundak Atlas sehingga ia terkaget dan terlonjak.Â
"Umm, kalian cucunya Raiden, kan?" tanya orang yang menepuk pundak Atlas.Â