“Saya dulu seperti Anda,” katanya suatu hari kepada seorang ibu yang tidak mampu membayar biaya pengobatan anaknya. “Tapi ada banyak orang baik yang membantu saya. Jadi sekarang, giliran saya untuk membantu Anda.”
Kisah Dewi menjadi inspirasi bagi banyak orang di daerahnya. Ia tidak hanya menjadi dokter, tetapi juga sosok yang memberi harapan. Bersama Pak Hadi dan beberapa tokoh masyarakat lainnya, Dewi mendirikan sebuah yayasan kecil yang memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
Langit yang Baru
Suatu malam, setelah selesai bekerja, Dewi duduk di teras rumah bersama Bayu. Adiknya kini sudah menjadi seorang guru yang mengajar di sekolah dasar setempat.
“Kak, ingat waktu kita dulu kumpulin botol bekas?” tanya Bayu sambil tertawa kecil.
Dewi ikut tertawa. “Tentu saja. Kalau bukan karena botol-botol itu, mungkin kita tidak akan sampai di sini.”
Mereka berdua memandang langit yang penuh bintang. Dewi merasa bahwa hidupnya kini telah mencapai sebuah langit baru, tapi ia tahu, masih ada banyak mimpi yang ingin ia wujudkan.
“Bayu, kita harus terus bermimpi dan berjuang. Karena langit itu luas, dan selalu ada tempat bagi mereka yang berusaha,” kata Dewi.
Bayu mengangguk. “Iya, Kak. Langit kita belum selesai.”
Dan malam itu, di bawah bintang-bintang yang bersinar terang, Dewi kembali berdoa. Ia bersyukur atas segala perjalanan yang telah ia lalui, dan ia berjanji untuk terus melangkah, membawa cahaya bagi mereka yang membutuhkan.
TAMAT