Mohon tunggu...
Zaskia Nasywa13
Zaskia Nasywa13 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

baca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Kecil Menuju Langit

28 November 2024   21:55 Diperbarui: 28 November 2024   22:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari terus berlalu. Dewi dan Bayu tetap mengumpulkan botol setiap pagi sebelum pergi ke sekolah. Di sekolah, Dewi selalu menjadi murid yang paling rajin. Ia sering dipuji oleh guru-gurunya karena kegigihannya meskipun berasal dari keluarga sederhana.

“Bu Guru, suatu saat nanti saya ingin menjadi dokter,” ujar Dewi suatu hari ketika ditanya tentang cita-citanya.

Guru tersenyum dan menepuk bahunya. “Kamu pasti bisa, Dewi. Terus belajar dan jangan menyerah.”

Ucapan itu terpatri dalam hati Dewi. Ia tahu perjalanannya tidak akan mudah, tapi ia percaya bahwa langkah kecilnya hari ini adalah awal dari sesuatu yang besar di masa depan.

Namun, suatu hari, Bayu jatuh sakit. Tubuhnya demam tinggi, dan ia tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Dewi panik. Ia tahu mereka tidak punya uang untuk pergi ke dokter, apalagi membeli obat.

“Ibu, bagaimana ini? Bayu sakit,” kata Dewi sambil menahan air mata.

Ibu hanya bisa menghela napas. “Ibu akan coba meminjam uang dari tetangga. Kamu tunggu di sini dan jaga Bayu.”

Dewi menggenggam tangan Bayu yang panas. Ia merasa tidak berdaya. Tapi, dalam hatinya, ia tahu ia tidak bisa menyerah. Ketika Ibu pergi, Dewi mengambil sisa uang dari kantong kecilnya dan bergegas ke warung terdekat.

“Bu, saya butuh obat demam untuk adik saya. Tapi uang saya tidak cukup. Bisakah saya membayarnya nanti?” tanyanya dengan suara penuh harap.

Pemilik warung, seorang wanita tua yang baik hati, tersenyum. “Ambil saja, Nak. Yang penting adikmu sembuh. Bayar nanti kalau sudah ada uang.”

Dewi hampir menangis karena terharu. Ia berlari pulang dengan obat di tangannya, berharap itu cukup untuk membantu Bayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun