Mohon tunggu...
Zaskia Nasywa13
Zaskia Nasywa13 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

baca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Kecil Menuju Langit

28 November 2024   21:55 Diperbarui: 28 November 2024   22:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janji pada Langit

Malam itu, setelah memberikan obat pada Bayu, Dewi duduk di depan rumah, memandang bintang-bintang yang bertaburan di langit. Ia menggenggam tangan Bayu yang sudah mulai dingin, pertanda demamnya perlahan turun.

Dalam hati, Dewi berdoa. “Ya Allah, tolong beri kami kekuatan. Saya ingin Bayu sehat, dan saya ingin terus berjuang untuk keluarga kami. Saya ingin Ibu bisa istirahat tanpa harus memikirkan uang setiap hari.”

Dewi tahu, jalan mereka masih panjang. Tapi ia tidak takut. Langkah kecilnya setiap hari adalah caranya untuk mendekatkan diri pada impian yang lebih besar. Dan suatu saat nanti, ia yakin, ia akan mencapai langit yang selalu ia lihat dengan penuh harap.

Esoknya, Bayu sudah sedikit lebih baik. Dewi lega melihat adiknya mulai bisa tersenyum kembali meskipun tubuhnya masih lemah. Hari itu, ia memutuskan untuk pergi sendirian mengumpulkan botol.

“Ibu, saya pergi dulu. Bayu istirahat di rumah saja, ya. Saya akan cepat kembali,” ujar Dewi sambil memasang karung di punggungnya.

Ibu mengangguk, meski terlihat cemas. “Hati-hati, Nak. Jangan terlalu memaksakan diri.”

Dewi berjalan cepat menyusuri jalan-jalan kecil yang biasa ia lewati. Ia merasa bertanggung jawab untuk menggantikan adiknya yang belum bisa membantu. Hari itu, ia bekerja lebih keras dari biasanya, bahkan sampai menjelajah ke tempat-tempat baru yang belum pernah ia datangi.

Di salah satu gang sempit, Dewi melihat tumpukan botol dan kaleng yang cukup banyak di depan sebuah toko kecil. Pemilik toko, seorang pria tua dengan wajah ramah, keluar dan memerhatikan Dewi.

“Apa yang kamu cari, Nak?” tanyanya.

“Botol bekas, Pak. Kalau Bapak tidak keberatan, saya boleh mengambilnya?” jawab Dewi sambil menundukkan kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun